Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 15 kelompok usaha bersama di Kota Yogyakarta terpilih dari total 348 KUBE menerima bantuan penguatan modal untuk pengembangan usaha.
“Mereka terpilih karena memenuhi tujuh kriteria yang kami tetapkan. Kriteria paling utama adalah komitmen untuk mau dan mampu berkembang supaya bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan secara maksimal,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di sela pemberian bantuan itu di Yogyakarta, Selasa.
Guna memastikan bantuan tersebut digunakan secara optiml, maka setiap kelompok akan disertai pendamping yang diberi nama Tim Pendamping 15.
Selain itu, KUBE juga memperoleh pelatihan dan pembinaan agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Bahkan, dilakukan kurasi terhadap produk. Seluruh KUBE yang menerima bantuan bergerak di bidang kuliner olahan makanan.
Harapannya, lanjut dia, produk makanan memiliki cita rasa yang enak, penyajian dan pengemasan yang baik, serta sanitasi dan higienitas saat pengolahannya terjaga sehingga citra produk makanan hasil olahan KUBE bisa naik kelas.
“15 kelompok ini merupakan embrio yang diharapkan mampu berkembang lebih besar. Kami pun akan mencoba memasukkan kelompok ini dalam program Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta,” katanya.
Ia memastikan pembinaan KUBE tidak hanya akan dilakukan terhadap 15 kelompok yang memperoleh bantuan tetapi juga dilakukan untuk kelompok lain.
“Kelompok lain tidak ditinggal. Tetap ada pendampingan,” katanya yang menyebut salah satu indikator keberhasilan KUBE apabila anggota tidak lagi masuk kelompok warga miskin.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta Sisruwadi mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19 bantuan sosial memiliki peran penting.
“Harapannya, setiap penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan tersebut semaksimal mungkin dan tetap memiliki semangat untuk memajukan usahanya,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, salah satu kendala pengembangan KUBE adalah mempertahankan sebuah kelompok yang sudah terbentuk agar tidak bubar.
“Komitmen dalam satu kelompok ini yang penting. Tidak boleh berhenti di tengah jalan sehingga kesejahteraan bersama bisa tercapai,” katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan bantuan alat bantu untuk penyandang disabilitas dan penyaluran bantuan modal Rp2 juta dari Kementerian Sosial untuk mendorong kemandirian ekonomi 10 penyandang disabilitas.
