Gunung Kidul akan manfaatkan dana sisa rehab-rekon untuk perbaiki talud

id rehabilitasi dan rekontruksi,BPBD Gunung Kidul,Gunung Kidul

Gunung Kidul akan manfaatkan dana sisa rehab-rekon untuk perbaiki talud

BPBD Gunung Kidul serahkan bantuan logistik kepada korban bencana angin kencang. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memanfaatkan sisa anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi Badai Cempaka 2017 sebesar Rp7 miliar untuk kegiatan rehabilitasi lanjutan yakni pembangunan talud Pantai Baron.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pascaBadai Cempaka pada akhir 2017, pemkab mendapatkan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar Rp75 miliar, dan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi sudah dilaksanakan sejak 2019 hingga tahun ini dengan sisa anggaran Rp7 miliar.

"Rencananya sisa dana rehabilitasi dan rekonstruksi digunakan untuk perbaikan talud di Pantai Baron, perbaikan di kawasan wisata Srigetuk, Kalurahan Bleberan, Playen dan sejumlah SD di Gunung Kidul," katanya.

Ia mengatakan bantuan rehabilitasi dan rekontruksi ini digunakan untuk pembangunan 94 rumah, rehab SD, perbaikan talut TPAS Baleharjo, pembangunan Dam parit di Ngeposari. Selain juga digunakan membangun Jembatan Tahunan di Kapanewon Paliyan dan Jembatan Mojorejo di Kalurahan Katongan, Nglipar.

Tahap kedua, proses rehab dilanjutkan tahun ini dengan membangun tiga jembatan meliputi Jelok di Kapanewon Patuk serta Jembatan Jeruklegi dan Teleng di Kapanewon Nglipar. Selain itu, juga dilaksanakan relokasi SMP Negeri 3 Saptosari

Berdasarkan pelaksanaan program, BPBD berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp7 miliar. Nilai tersebut merupakan akumulasi berdasarkan hasil lelang. Awalnya, dana akan dikembalikan ke pemerintah pusat, namun berdasarkan koordinasi dengan BNPB dan Kementerian Keuangan sisanya bisa digunakan rehab lanjutan.

Edy mengatakan sisa anggaran rehabilitasi dan rekontruksi tidak bisa digunakan secara sembarangan karena perbaikan lanjutan juga dilakukan di lokasi yang terkena dari Badai Cempaka. Lokasi perbaikan lanjutan juga sudah mendapatkan persetujuan dari BNPB.

"Tinggal pelaksanaan saja. Yang jelas, sisa anggaran yang ada tidak akan dikembalikan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Gunung Kidul Ery Agustin mengatakan pihaknya sudah mengetahui sisa anggaran dari dana rehabilitasi dan rekontruksi yang merupakan hibah dari BNPB.

Ia berharap anggaran ini bisa digunakan untuk kegiatan perbaikan secara maksimal sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. "Sejak awal kami minta kejelasan dan anggaran tersebut bisa digunakan untuk perbaikan sehingga tidak perlu dikembalikan ke pemerintah pusat,” katanya.