Bantul memgidentifikasi kelompok UMKM untuk diberi pelatihan pemasaran

id Pjs Bupati Bantul

Bantul memgidentifikasi kelompok UMKM untuk diberi pelatihan pemasaran

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan identifikasi terhadap kelompok usaha mikro, kecil dan menengah daerah ini untuk mendapat pelatihan pemasaran produk usaha di tahun anggaran 2021, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19.

"Dinas-dinas terkait, misalnya Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian harus melakukan identifikasi terhadap kelompok UMKM, yang kemudian kelompok UMKM itu kita berikan berbagai pelatihan, utamanya tentang pemasaran via internet," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM di Bantul sebagai upaya pemerintah membantu pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19 itu menjadi salah satu fokus dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul 2021 yang saat ini tengah dibahas bersama lembaga legislatif.

"Termasuk digital ekonomi, karena sekarang ini persoalannya kan persoalan pasar, jadi pelatihan-pelatihan itu harus dilakukan, dan kita juga sudah minta supaya Kepala Dinas mengidentifikasi, karena Bantul ini potensi kerajinannya luar biasa," katanya.

Selain fokus pada pemulihan ekonomi, kata dia, dalam RAPBD Bantul 2021 juga masih fokus bidang kesehatan, pembangunan pendidikan, infrastruktur dan akses jalan, kemudian sektor kebudayaan dan pariwisata, yang prioritas kegiatan harus dikerjakan bersama dengan instansi terkait.

"Jadi walaupun anggaran terbatas, tetapi fokus utama di kesehatan, kemudian pendidikan dan pemulihan ekonomi, itu menjadi fokus utama kita, jadi yang penting bagi Bantul adalah bagaimana antar lintas sektor berkoordinasi, tidak jalan sendiri-sendiri," katanya.

Selain itu, kata dia, stakeholder lintas sektoral tersebut juga harus berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya, karena kalau tidak ada kerja sama minimal dengan unsur triple helix yaitu akademik, pengusaha dan pemerintah, hasilnya tidak akan optimal.

"Kami berharap ada koordinasi lintas sektor minimal triple helix, karena saya lihat beberapa kegiatan OPD di Bantul bila dikerjasamakan antar lintas sektor hasilnya lebih bagus, tapi saya melihat nuansanya masih ego sektoral, mestinya itu dikikis dan menjadi kerja sama bareng," katanya.