Bantul harapkan Bandara Yogyakarta menjadi pintu ekspor kerajinan UMKM

id Pemkab Bantul

Bantul harapkan Bandara Yogyakarta menjadi pintu ekspor kerajinan UMKM

Ilustrasi - Pasar Barter COD UMKM di halaman Kecamatan Banguntapan, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo dapat menjadi pintu atau akses ekspor produk usaha mikro, kecil dan menengah di Bantul.

"Bantul ini luar biasa kerajinannya, sementara yang diekspor melalui Jakarta dan Bali sampai hari ini masih terjadi. Kita berharap di 2021 berfungsinya YIA (Yogyakarta International Airport) itu ekspor bisa langsung, tidak melalui pintu Jakarta maupun Bali," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo di Bantul, Rabu.

Selain ekspor kerajinan industri kreatif yang selama ini menjadi produk unggulan Bantul seperti kerajinan kayu, dan juga gerabah,  tambahnya, beroperasinya bandara YIA juga mempermudah pengiriman ke luar negeri seperti ikan hias maupun unggas dari wilayah Yogyakarta.

"Mulai kita rintis, jadi bagaimana bandara YIA kita manfaatkan secara maksimal, (ekspor) jangan melalui pintu Bali dan Jakarta, pasti bisa, karena kita sudah koordinasi dengan Pak Pandu (General Manajer PT Angkasa Pura Agus Pandu Purnomo) dan merespon, sebab 500 ton per hari jumlah yang luar biasa," katanya.

Menurut dia kalau transaksi ekspor kerajinan UMKM melalui bandara internasional di Bali dan Jakarta keuntungan yang diperoleh pengusaha atau UMKM juga semakin kecil, karena harus mengeluarkan biaya jasa transportasi dan lain sebagainya.

"Tetapi kalau langsung (ekspor) kan luar biasa lebih besar keuntungannya, jadi biarkan bandara itu di Kulon Progo, tapi juga bandaranya orang Bantul yang dititipkan di sana," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, guna menangkap peluang beroperasinya bandara Yogyakarta terhadap pintu ekspor kerajinan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan para pelaku UMKM maupun perusahaan eksportir di Bantul.

"Kami tentu koordinasi dengan para UKM, ini akan kami lakukan minggu ini. Setelah koordinasi kami akan kurasi, memilih mana-mana UKM yang siap untuk ekspor, kemudian kemitraan terhadap trader-trader atau eksportir itu," katanya.