Penularan COVID-19 di keluarga Danurejan Yogyakarta menjadi klaster baru

id penularan,COVID-19,klaster,keluarga,yogyakarta

Penularan COVID-19 di keluarga Danurejan Yogyakarta menjadi klaster baru

Ilustrasi - Petugas medis beraktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA/Hendra Nurdiansyah

Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyebut kasus penularan yang terjadi di salah satu keluarga di Kecamatan Danurejan menjadi klaster penularan baru, karena terjadi penularan di tetangga sekitarnya.

“Dari satu keluarga terdapat 18 kasus terkonfirmasi positif kemudian setelah dilakukan tracing kontak erat diketahui delapan tetangga juga terkonfirmasi positif,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Dengan adanya penularan di wilayah sekitar, lanjut Heroe, maka kasus tersebut dapat disebut sebagai klaster baru penularan COVID-19 di Kota Yogyakarta.

Tetangga yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster Danurejan tersebut seluruhnya tidak menunjukkan gejala sakit apapun dan saat ini menjalani proses isolasi mandiri di rumah.

Menurut Heroe, sebagian besar kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir didominasi penularan di dalam keluarga.

“Setidaknya ada 31 kasus penularan dalam keluarga. Sumbernya pun bermacam-macam, bisa dari kantor atau memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah,” katanya.

Oleh karena itu, Heroe mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan di rumah, di antaranya langsung mandi dan berganti pakaian saat tiba di rumah.

“Pastikan juga untuk selalu mencuci tangan. Pakai sabun atau siapkan hand sanitizer di tempat yang mudah dijangkau. Terkadang, hal-hal seperti ini dilupakan,” katanya.

Sedangkan untuk kasus penularan yang terjadi di salah satu warung makan di Kecamatan Gondomanan, lanjut Heroe, masih menunggu hasil uji swab dari masyarakat yang masuk dalam kontak erat pasien.

Dari warung makan tersebut terdapat delapan temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Warung makan tersebut sudah ditutup sejak 7 November.

“Pemilik warung makan cukup kooperatif dan bersedia menutup warungnya hingga seluruh proses tracing selesai dilakukan,” kata Camat Gondomanan Budi Santosa.

Menurut dia, warung tersebut sudah menjalankan standar protokol kesehatan. “Selama pandemi ini, warung memang masih ramai tetapi tidak seramai saat sebelum pandemi. Tempatnya juga cukup luas sehingga masih memungkinkan jaga jarak,” katanya.

Lokasi warung makan, lanjut dia, juga sudah disemprot disinfektan.

Ia menyebut, Satgas COVID-19 Kecamatan Gondomanan tetap rutin melakukan sosialisasi protokol kesehatan dengan berkeliling di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan massa, di antaranya Titik Nol Kilometer dan Alun-Alun Utara Yogyakarta.

“Pada akhir pekan, tempat-tempat tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat atau wisatawan,” katanya.

Hingga Kamis (19/11), di Kota Yogyakarta tercatat 142 kasus aktif COVID-19, 517 pasien sembuh, dan 26 meninggal dunia. Sebaran kasus terbanyak berada di Kecamatan Danurejan 32 kasus, Umbulharjo 27 kasus, dan Gondokusuman 19 kasus.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024