Bantul mendorong pertumbuhan wirausaha muda produktif

id Wirausaha muda

Bantul mendorong pertumbuhan wirausaha muda produktif

Salah satu wirausaha baru yang muncul di tengah pandemi COVID-19 di Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) setempat memberikan pelatihan tentang Kewirausahaan Muda bagi generasi muda daerah ini guna mendorong pertumbuhan wirausaha muda produktif.

"Seperti di kawasan Sukabumi yang dikenal dengan julukan Kota Santri, kami terobsesi ke depan Bantul dikenal dengan julukan Kota Entrepreneur Muda karena banyak dijumpai pengusaha muda produktif," kata Anggota Hipmi Bantul sekaligus Konseptor Pelatihan Kewirausahaan Muda Deddy Prasetyawan usai pelatihan di Bantul, Rabu.

Menurut dia, pelatihan kewirausahaan muda itu sebagai respon atas maraknya kemunculan pebisnis muda yang ingin mempertahankan ekonomi di tengah pandemi COVID-19, dan selain bisa menjadi wirausaha muda produktif, target jangka panjang yang ingin dicapai adalah mewujudkan kawasan entrepreneur muda di Bantul.

"Jadi, kalau orang berkunjung ke Bantul akan ingat berada di kawasan dengan banyak anak muda produktif, kreatif serta banyak memiliki produk lokal yang unggul, sehingga orang kalau mau belanja barang atau oleh-oleh yang berkualitas 'lari'-nya ke Bantul. Itu obsesi kami," katanya.

Menurut dia, peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan muda itu dibatasi sebanyak 40 orang karena dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, syarat peserta yaitu berusia kurang dari 30 tahun, ber-KTP Bantul dan yang utama memiliki produk yang layak jual.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantul Isdarmoko mengatakan, di masa pandemi COVID-19 ini, ketertarikan anak muda dalam dunia entrepreneur sangat tinggi, hal itu terlihat dari proposal untuk mengikuti kegiatan bidang kewirausaha muda yang difasilitasi instansinya.

"Kami berharap, akan terus bermunculan wirausaha muda yang kreatif dan inovatif di Bantul," katanya.

Apalagi, kata dia, di Bantul juga ada program One Village One Product (OVOP) atau satu desa, satu produk. Sehingga diharapkan pelatihan yang memacu kreatifitas dan inovasi pengusaha muda yang nantinya juga dapat menggeliatkan perekonomian di Bantul itu bisa rutin dilaksanakan.