Pemkab berharap tidak ada praktik politik uang dalam Pilkada Bantul

id Pemkab Bantul

Pemkab berharap tidak ada praktik politik uang dalam Pilkada Bantul

Kantor Pemkab Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Pilkada ini pesta demokrasi dan semakin dekat dengan waktu pemungutan (suhu politik) semakin panas, tetapi kami berharap tidak ada politik uang, karena siapapun yang nanti memberi dan menerima pasti kena sanksi.
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan tidak ada praktik politik uang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati kepada masyarakat pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Bantul pada 9 Desember 2020.

"Pilkada ini pesta demokrasi dan semakin dekat dengan waktu pemungutan (suhu politik) semakin panas, tetapi kami berharap tidak ada politik uang, karena siapapun yang nanti memberi dan menerima pasti kena sanksi," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, masyarakat dalam memilih calon pemimpin bukan karena telah memberikan uang atau iming-iming sesuatu, namun karena program dan visi misi yang sesuai dalam memajukan Bantul dan menyejahterakan masyarakatnya.

"Saya berharap bukan karena uang mereka memilih, tapi lihatlah program, lihatlah 'track record' seperti apa, juga visi misi, itu kan penting untuk membawa Bantul ke depan," katanya.

Baca juga: Bantul mendorong pertumbuhan wirausaha muda produktif

Dia juga mengatakan, masyarakat harus bisa lebih jernih dalam berfikir, karena politik uang itu tidak selalu tepat dijadikan alasan orang memilih calon, malah justru membahayakan apabila seseorang memberikan uang agar kemudian untuk memilih calon tertentu.

Oleh sebab itu, pihaknya juga mengimbau bagi masyarakat atau pemilih jika hendak diberi uang atau iming-iming sesuatu agar memilih calon tertentu dengan tegas menolak, karena baik yang memberikan uang maupun yang menerima akan mendapat sanksi sesuai aturan berlaku.

"Yang memberi dan menerima itu kena, oleh sebab itu saya berharap semua elemen masyarakat mengawasi jalannya Pilkada Bantul, saya juga warga Bantul harap nanti terpilih pemimpin yang betul-betul bisa membawa kemajuan bagi Bantul," katanya.

Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Bantul akan mempertimbangkan grafik COVID-19

Budi Wibowo juga mengatakan, dan setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bantul agar selalu menjaga netralitas dalam setiap kegiatannya, dengan tidak memihak apalagi mendukung pasangan calon.

"Dan kalau ada laporan dari Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) harus ditindaklanjuti siapapun ASN itu, Pak Sekda (Sekretaris Daerah) pun kalau melanggar tetap kita kenakan sanksi, jadi tidak akan toleransi," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024