Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong petani setempat untuk menanam tanaman hortikultura seperti bawang merah pada musim tanam kedua atau ketiga untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan budi daya bawang merah di wilayah Gunung Kidul sangat potensial dan hasilnya cukup bagus.
"Ke depan, kami berharap budi daya tanaman hortikultura, seperti bawang merah terus dikembangkan. Kolaborasi dengan sektor pariwisata juga perlu dilakukan demi meningkatkan penghasilan petani. Di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, pendapatan dari panen pangan bagi para petani sangatlah berarti," kata Bambang.
Ia mencontohkan petani di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, menanam bawang merah dengan inisiatif mandiri. Hasilnya cukup tinggi. Proyeksi keuntungan tinggi juga didasarkan pada perbandingan biaya produksi yang dikeluarkan. Petani tersebut membeli bibit umbi bawang merah sebanyak 120 kilogram dengan harga Rp56 ribu per kilogram.
"Mereka bisa melihat keuntungan yang tinggi dari tanaman hortikultura seperti bawang merah ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono menyampaikan terdapat lahan seluas 2.000 meter persegi yang dimanfaatkan untuk budi daya bawang merah di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu. Lahan tersebut dikelola oleh dua petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Sido Mulya.
Ia mengatakan bawang merah yang dibudidayakan merupakan jenis Thailand Nganjuk. Proses penanaman sendiri berlangsung selama 60 hari atau sekitar dua bulan. Meski baru pertama kali, petani bawang merah di Pacarejo tersebut diproyeksikan mampu mendulang keuntungan besar. Harga bawang merah jenis tersebut di pasaran mencapai Rp30 ribu per kilogram.
Menurutnya, pembeli borongan tersebut adalah pedagang pengepul bawang merah asal Bantul. Hasil panen secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai lebih dari 2 ton di lahan seluas 2.000 meter persegi tersebut.
"Hasil bawang merah para petani ini telah dibeli secara borongan dengan harga mencapai Rp56 juta," katanya.
Berita Lainnya
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib
Mentan: Gunungkidul tidak perlu tetapkan KLB antraks
Kamis, 13 Juli 2023 21:04 Wib
Dinkes Gunungkidul mengusulkan penetapan KLB Antraks ke bupati
Jumat, 7 Juli 2023 8:48 Wib