Pasien sembuh COVID-19 di Bantul bertambah jadi 1.328 orang

id Swab test,Pasien sembuh dari COVID-19,Pasien sembuh dari COVID-19 di Bantul,sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah

Pasien sembuh COVID-19 di Bantul bertambah jadi 1.328 orang

Petugas Dinkes Bantul melakukan tes usap COVID-19 di pendopo Rumah Dinas Bupati Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 24 orang, sehingga totalnya, Senin (30/11) menjadi 1.328 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul dalam keterangan resminya Senin malam, menyebutkan 24 orang sembuh itu berasal dari Kecamatan Sewon 15 orang, Kasihan tiga orang, Banguntapan dua orang, sisanya dari Sedayu, Piyungan, Jetis dan Kretek masing-masing satu orang.

Gugus Tugas Bantul juga menginformasikan adanya penambahan pasien konfirmasi positif COVID-19 sejumlah 10 orang berasal dari Kecamatan Kasihan satu orang, Banguntapan lima orang, Piyungan satu orang, Pleret satu orang, Jetis satu orang, dan Sanden satu orang.

Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bantul secara akumulasi hingga Senin (30/11) sebanyak 1.674 orang.

Sementara itu, untuk pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bantul yang meninggal dunia tidak ada penambahan kasus pada hari ini, sehingga total kasus meninggal dunia tetap sebanyak 44 orang.

Dengan begitu, pasien positif COVID-19 domisili Bantul yang masih menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) dan perawatan intensif di sejumlah rumah sakit rujukan sampai saat ini sebanyak 302 orang.

Sementara itu Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo mengatakan pelaksanaan protokol kesehatan ketat harus diterapkan semua masyarakat, karena kalau tidak disiplin dilaksanakan, maka penyebaran kasus COVID-19 makin tidak terkendali dan terus mengalami kenaikan.

"Karena pemulihan ekonomi tidak akan sukses jika prokes (protokol kesehatan) tidak jalan, kalau saya berharap masyarakat mulai menyadari bahwa prokes itu sesuatu yang harus dilaksanakan, hanya itu jalan keluarnya," katanya.

Karena itu pemkab mengajak memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, selalu menggunakan masker saat keluar rumah.