Satgas COVID-19 Yogyakarta kembali ingatkan warga jalankan protokol kesehatan

id protokol kesehatan,covid-19

Satgas COVID-19 Yogyakarta kembali ingatkan warga jalankan protokol kesehatan

Ilustrasi - Petugas beraktivitas di Laboratorium Virologi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. (ANTARA/Luqman Hakim.)

Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta kembali mengingatkan seluruh masyarakat, termasuk di lingkungan perkantoran, untuk tidak kendor menjalankan protokol kesehatan guna mengantisipasi penularan virus corona jenis baru itu.

“Dimungkinkan, karena pandemi ini sudah berlangsung cukup lama maka banyak yang kemudian mengendorkan protokol kesehatan. Tidak lagi melakukan pengecekan suhu atau protokol kesehatan lainnya,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pengecekan suhu tetap harus dilakukan, begitu pula kewajiban mencuci tangan atau menggunakan penyanitasi tangan, serta menjaga jarak yang perlu tetap diberlakukan secara disiplin.

“Yang menjadi perhatian kami adalah Yogyakarta ini sering mendapat tamu atau kunjungan kerja dari daerah lain. Tentu saja, dalam kegiatan seperti itu juga harus dilakukan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.

Sejumlah aktivitas yang juga perlu diwaspadai karena dinilai meningkatkan potensi penularan adalah saat makan karena harus membuka masker.

“Saat bekerja, saya yakin karyawan mengenakan masker, sudah mencuci tangan dan menjaga jarak. Tetapi, yang menjadi titik rawan adalah saat makan terlebih makan bersama,” katanya.

Selain itu, aktivitas pekerjaan di luar kantor juga berpotensi meningkatkan risiko penularan karena bertemu dengan banyak orang yang mungkin saja tidak dikenal.

“Setelah bekerja di luar kantor lalu kembali ke kantor, tentu bisa meningkatkan risiko penularan,” katanya.

Penegakan disiplin protokol kesehatan juga harus dilakukan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha.

“Tidak boleh kendor, apalagi akan ada libur di akhir Desember. Meskipun libur dikurangi tetapi saya yakin Yogyakarta tetap ramai,” katanya.

Ia berharap, peningkatan kasus positif COVID-19 yang terjadi usai libur panjang bisa diminalisasi pada libur akhir Desember.

“Kasus yang sudah muncul harus bisa diselesaikan sembari meningkatkan antisipasi menghadapi libur akhir tahun. Mudah-mudahan tidak ada peningkatan kasus usai libur Desember,” katanya.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, hingga Selasa (1/12) terdapat 173 kasus aktif COVID-19 di Yogyakarta, 645 pasien dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi, dan 39 pasien meninggal dunia.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024