NU Sleman deklarasi akbar dukung DWS-ACH

id nu sleman

NU Sleman deklarasi akbar dukung DWS-ACH

Deklarasi akbar NU Sleman (HO-Istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sleman menggelar deklarasi akbar untuk menyatakan dukungan kepada pasangan Danang Wicaksana Sulistya-Raden Agus Choliq (DWS-ACH) di Pondok Pesantren Ar Robithoh, Krapyak, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Jumat.

Deklarasi yang dihadiri 200 kiai dan ulama NU se-Kabupaten Sleman dengan penerapan protokol kesehatan itu, Rais Syuriyah PCNU Sleman KH Mas'ud Masduki menegaskan sudah saatnya NU berkontribusi aktif dalam membangun.

Menurut Kiai Mas'ud, besarnya potensi wilayah di Kabupaten Sleman belum digarap dengan maksimal. Merespons hal tersebut, menurut dia, NU sebagai komponen bangsa menjawab tantangan dengan mengirimkan salah satu kader terbaiknya R Agus Choliq untuk maju mendampingi DWS pada kontestasi Pilkada Sleman 2020.

"Setelah lima belas tahun, inilah saatnya. Sekarang waktunya kita memiliki pasangan bupati dan wakil bupati yang memang asli dari NU," kata Kiai Mas'ud.

Sementara itu, KH Agus Masruri yang hadir dalam deklarasi tersebut menyatakan gelaran kontestasi Pilkada Sleman 2020 merupakan hajat seluruh warga nahdliyin, khususnya yang tinggal di Sleman.

"Baik NU struktural maupun kultural sudah sepakat, patuh pada Rais Syuriah PWNU (DIY) maupun PCNU (Sleman)," kata kiai yang akrab disapa Gus Ruri usai memimpin deklarasi golongan NU non-struktural.

Selain itu, Gus Ruri juga meminta kepada warga nahdliyin, khususnya yang tinggal di Sleman untuk terus mendoakan pasangan DWS-ACH agar dapat memenangi kontestasi Pilkada 2020.

"Monggo disengkuyung bersama. Ini hajat seluruh warga NU, khususnya yang ada di Sleman," katanya.

Acara deklarasi yang diawali dengan pembacaan tahlil tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni deklarasi oleh pengurus struktural PCNU dan Badan Otonom NU Kabupaten Sleman yang dipimpin oleh KH Mas'ud Masduki, serta deklarasi kiai non-struktural yang dipandu oleh Gus Ruri.

Menanggapi dukungan segelintir kiai NU kepada paslon lain yang dilakukan dengan membentuk forum dan jaringan, Kiai Mas'ud menyebut seluruh warga dan tokoh NU sebagai sebuah dinamika yang wajar terjadi.

"Mungkin kita yang berada dalam barisan DWS-ACH belum dapat memenuhi keinginan mereka (para pendukung paslon lain), jangan terlalu emosi, kita doakan saja mereka kembali bersama mayoritas ulama NU," katanya.

Ditanya terkait keinginan para kiai NU yang menyatakan diri mendukung paslon Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa, Kiai Mas'ud enggan menjawab. Namun dia menduga aksi dukung mendukung tokoh-tokoh NU yang keluar dari garis fatwa PCNU Sleman dan Tim 9 itu berhubungan dengan materi.

Menurut Khatib Syuriah PCNU Sleman sekaligus Anggota Tim 9 KH Fahmi Basya, alasan kuat jamiyah NU mendukung DWS-ACH tidak lain merupakan bagian dari upaya memajukan organisasi.

"Sederhana saja, di Sleman ini ada 111 pondok pesantren, 80 persennya berafiliasi dengan NU. Agus Choliq kami harapkan dapat menyuarakan kepentingan kami utamanya di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesehatan," kata pengasuh PP Alfalahiyah Mlangi yang akrab dipanggil Gus Fahmi tersebut.

Menurut dia, dari data Nomor Statistik Pesantren (NSP) di Kementerian Agama, saat ini ada 90 pesantren yang telah tercatat, 80 persen lebih berafiliasi dengan NU. Tidak berlebihan jika nahdliyin kemudian berharap banyak mendapatkan perhatian dan sentuhan jika Agus Choliq yang merupakan kader internal masuk dalam sistem pemerintahan.

Bukan sekadar santri, Agus Choliq, menurut Fahmi, juga diharapkan dapat menyumbangkan pengalamannya menyelamatkan usaha kecil perdesaan di saat pandemi COVID-19. Melalui BUMDes Puri Mataram dengan produk wastafel portabelnya, Agus Choliq, terbukti dapat merespons krisis dengan cepat dan tepat.

Gus Fahmi menambahkan, kalangan nahdliyin mengharapkan adanya program riil yang dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren. Dia mengatakan, santri yang digembleng dalam ilmu agama perlu mendapat penguatan "life skill" bidang ekonomi agar dapat tetap berperan dalam pembangunan.

"Untuk itu saya turut mengimbau kepada seluruh jamiyah, tetap berada dalam satu barisan. Mas Danang dan Mas Agus ini santri NU, bocahe dewe," kata Gus Fahmi.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024