BMKG minta wisatawan waspadai gelombang tinggi di Yogyakarta

id Gelombang laut,Bmkg

BMKG minta wisatawan waspadai gelombang tinggi di Yogyakarta

Gelombang tinggi Sebuah perahu nelayan kembali ke darat di pantai Baru Bantul Yogyakarta, Selasa (4/1). (ANTARA FOTO)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta wisatawan mewaspadai gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta yang diperkirakan mencapai setinggi 2,5 sampai 4 meter pada Jumat sampai Sabtu (12/12).

"Dengan gelombang setinggi itu wisatawan harus berhati-hati karena kontur pantai di perairan selatan Yogyakarta terdapat palung sehingga kalau mandi dan tidak berhati-hati bisa terseret ombak dan masuk palung," kata Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Staklim BMKG Yogyakarta Sigit Prakosa di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Sigit, tinggi gelombang itu disebabkan aktivitas sirkulasi siklonik atau tekanan udara rendah yang ada di Samudera Hindia, tepatnya di sebelah selatan Pulau Jawa yang menarik angin di sekitar wilayah perairan itu.

"Sehingga angin akan bertiup kencang. Kami prediksi sekitar 35-50 kilometer per jam di perairan selatan Yogyakarta sehingga akan menyebabkan peningkatan gelombang laut," kata dia.

Pada pusat sirkulasi siklonik itu, kata dia, berdasarkan data peta angin tercatat memiliki tekanan udara mencapai 1.000 milibar yang diperkirakan bertahan hingga 12 Desember 2020.

Selain itu, tinggi gelombang tersebut juga ikut dipengaruhi munculnya Monsun Asia atau angin baratan menggantikan angin yang bertiup dari tenggara atau Monsun Australia.

"Biasanya ketika Monsun Asia aktif maka anginnya akan mengarah ke selatan atau Australia karena menjadi pusat tekanan udara rendah. Sirkulasi siklonik adalah dampak angin baratan tadi," kata dia.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024