Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo menemukan 10 klaster keluarga

id COVID-19,Kulon Progo

Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo menemukan 10 klaster keluarga

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama Desember 2020, menemukan 10 klaster keluarga dalam penyebaran COVID-19 sehingga menyebabkan kasus COVID-19 di wilayah ini bertambah signifikan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan klaster keluarga ini dalam satu keluarga menyebabkan tiga sampai lima anggota keluarga lainnya terpapar COVID-19.

"Dalam waktu dua minggu terakhur selama Desember ini, kami menemukan lebih dari 10 klaster keluarga. Di mana dalam satu keluarga terjadi penularan antara tiga sampai lima orang," kata Baning.

Selain itu, kata Baning, gugus tugas juga menemukan klaster baru, yakni Klaster Pergiwatu di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo. Dalam kasus ini ada enam dari 11 karyawan sekolah terindikasi terkonfirmasi COVID-19. Dari enam karyawan tersebut telah menularkan kepada keluarganya sebanyak 15 orang. Sehingga total kasus Klaster Pergiwatu sebanyak 21 orang.

Kasus pertama di Klaster Pergiwatu dengan riwayat kontak melayat keluarga yang meninggal dengan status konfirmasi COVID-19 di wilayah Sleman. Dinas Pendidikan Kulon Progo sendiri sudah menghentikan kegiatan di sekolah tersebut sejak ada yang positif pertama. Sekarang sekolah tutup, tidak ada aktifitas apapun di sekolah. Semua guru bekerja dari rumah.

"Saat ini, kami masih melakukan pelacakan lebih lanjut. Kami berharap tidak ada siswa yang terpapar COVID-19. Kami masih melakukan investigasi dan pendataan untuk memastikan klaster Pergiwatu tidak menularkan kepada siswa," kata Baning.

Seperti diketahui, total 633 kasus pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo, rinciannya 37 isolasi rumah sakit, 242 isolasi mandiri, 340 sembuh dan 14 meninggal dunia.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan meningkatnya kasus penyebaran COVID-19 di Kulon Progo disebabkankan klaster keluarga dan pelaku perjalanan, serta adanya klaster Disdukcapil.

"Pada awal pandemi, tidak ada warga perantuan yang mudik ke Kulon Progo, tapi saat ini banyak warga Kulon Progo yang pulang kampung. Hal ini bisa dilihat dari grafik tingginya angka pasien terkonfirmasi COVID-19 yang disebabkan oleh pelaku perjalanan, selain klaster Disdukcapil dan klaster keluarga," katanya.