BRI Kanwil Yogyakarta konsisten kembangkan UMKM agar Go Internasional

id BRI,Yogyakarta,UMKM

BRI Kanwil Yogyakarta konsisten kembangkan UMKM agar Go Internasional

Pinwil BRI Yogyakarta, Erizal, di Yogyakarta, Senin. (ANTARA/HO/Humas BRI Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Yogyakarta konsisten menumbuhkembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah ini hingga mampu merambah pasar global atau Go Internasional.

Hal ini dapat dilihat dari angka portofolio dan jumlah nasabah Bank BRI yang sebagian besar bergerak di sektor UMKM, termasuk BRI Kantor Wilayah Yogyakarta. 

"Meski tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi dunia usaha di berbagai sektor, namun BRI Kanwil Yogyakarta tetap konsisten untuk mengembangkan sektor UMKM," kata Pinwil BRI Yogyakarta, Erizal, di Yogyakarta, Senin (14/12). 

Menurutnya, konsistensi BRI Kanwil Yogyakarta dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya, sampai dengan November 2020, BRI telah menyalurkan Kredit UMKM sebesar Rp 46 triliun atau setara 88 persen dari total kredit BRI Kanwil Yogyakarta sebesar Rp52 triliun. 

Sampai saat ini, nasabah pelaku UMKM di BRI Kanwil Yogyakarta sebanyak 1,3 juta. Didukung dengan program BRIncubator yang merupakan program pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara digital dan berorientasi ekspor. 

Terkait Pemulihan Ekonomi Nasional akibat dampak Covid-19, kata Erizal, secara aktif BRI telah menyalurkan berbagai stimulus dari Pemerintah. Antara lain, stimulus berupa investasi Pemerintah sesuai dengan PMK 70 yang direvisi menjadi PMK 104 tahun 2020 sampai dengan 30 November 2020 BRI  Kanwil Yogyakarta telah menyalurkan kredit sebesar Rp 11,6 triliun yang telah diterima oleh 360 ribu debitur.

Kemudian PMK 85 Tahun 2020 perihal Subsidi Bunga kepada UMKM, Kanwil BRI Yogyakarta telah menyalurkan subsidi bunga sebesar Rp 416 Milyar dan diterima oleh 860 ribu debitur.

Selanjutnya, Permenko 15 Tahun 2020 perihal Pembayaran Subsidi KUR Super Mikro dimana sampai dengan 30 November 2020 Kanwil BRI Yogyakarta telah menyalurkan Rp 689 Milyar dan diterima oleh 79 ribu debitur.

Berikutnya, Permenko 6 Tahun 2020 perihal Pemberian Bantuan Produktif Usaha Mikro dimana sampai dengan 30 November 2020 Kanwil BRI Yogyakarta telah menyalurkan Rp 1,6 triliun dan diterima oleh 698 ribu debitur.

Selain stimulus PEN, tambah Erizal, untuk menyelamatkan UMKM BRI tealah melakukan restrukturasi kredit sebesar Rp 24,1 triliun kepada 387 ribu debitur dan juga BRI secara aktif memberikan program kemitraan dan bina lingkungan.

"Sebagai wujud komitmen BRI untuk secara konsisten menumbuh kembangkan dan memberdayakan UMKM, Kantor Wilayah BRI Yogyakarta kembali mengadakan kegiatan Regional Economic Forum ”UMKM go International” yang dilaksanakan melalui webinar," tutur Erizal. 

Kegiatan webinar tersebut dimaksudkan agar UMKM bisa naik kelas dan juga mampu bersaing dipasar global melalui kegiatan ekspor. Narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain Duta Besar Republik Indonesia Untuk Jepang yang diwakili oleh  Atase perdagangan KBRI Jepang Arief Wibisono dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Shanghai Indra Prahasta.

Selain itu juga hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY Aris Riyanta. Dalam sesi Talkshow, hadir Kepala Dinas Perijinan & Penanaman Modal Provinsi DIY Agus Priyono dan Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan UKM Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan.

Hadir pula Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY Robby Kusumaharta serta diikuti oleh 612 Pelaku UMKM yang terdiri dari 412 UMKM binaan Kanwil BRI Yogyakarta, 100 pelaku UMKM binaan Disperindag dan 100 pelaku UMKM anggota Kadin DIY melalui media daring. 

Dalam sambutannya, Ketua KADIN DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengapresiasi acara Regional Economic Forum "UMKM go International" yang terselenggara sebagai salah satu wujud dukungan nyata BRI dalam mengembangkan UMKM agar dapat "naik kelas".

Menurutnya, Acara ini bisa menjadi pijakan dimana UMKM pada saat era pandemic dipaksa untuk Go Digital dan waktunya tahun depan untuk Go International. "Acara ini sangat bagus, karena BRI juga  mensupport UMKM dengan pelatihan dan pendampingan serta stimulus untuk mendorong UMKM terus maju," tuturnya.

Erizal berharap, dengan adanya kolaborasi antara BRI, Disperindag dan Kadin bisa memberikan banyak manfaat bagi semua, baik pelaku UMKM yang sudah menjadi nasabah BRI maupun UMKM binaan Disperindag dan Anggota Kadin. 

"Para pelaku usaha UMKM tersebut diharapkan terus mendapatkan pembinaan serta pengembangan agar siap berbisnis dan memiliki daya saing di tingkat internasional," pungkasnya.