Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta akan menghentikan sementara layanan drive thru pencetakan KTP elektronik untuk KTP yang rusak atau hilang mulai 17 Desember.
"Karena operasional layanan ini sangat tergantung pada penggunaan anggaran, kami harus menyesuaikan pencatatan penggunaan anggarannya sehingga layanan dihentikan sementara mulai 17 Desember," kata Kepala Bidang Pelayanan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta Bram Prasetyo di Yogyakarta, Selasa.
Selama layanan drive thru ditutup untuk sementara, warga Kota Yogyakarta yang ingin melakukan penggantian KTP-el karena rusak atau hilang dapat mengakses layanan tersebut di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta.
"Layanan cetak KTP-el karena rusak atau hilang tetap ada. Layanan dipindahkan kembali ke dinas dengan terlebih dahulu melakukan pengajuan permohonan secara online," katanya.
Pengajuan permohonan dilakukan dengan menghubungi nomor WhatsApp (WA) layanan cetak KTP-el di nomor 082137589077.
Menurut dia, layanan drive thru pencetakan KTP-el untuk kartu yang rusak atau hilang mendapat tanggapan yang cukup bagus dari warga Kota Yogyakarta sejak layanan tersebut dibuka untuk pertama kali di awal Juli.
"Pada bulan-bulan awal, masyarakat sampai mengantre panjang untuk mengakses layanan. Akan tetapi, kemudian jumlah warga yang mengakses berkurang karena warga sudah tahu bahwa layanan drive thru ini dilakukan rutin tiap Selasa sampai Kamis, bahkan akhir-akhir ini ditambah Senin sampai Kamis," katanya.
Sejak awal Desember, Bram menyebutkan jumlah warga yang mengakses layanan drive thru kembali mengalami kenaikan, yaitu mencapai 100 hingga 150 permohonan tiap hari.
"Ketersediaan blangko KTP-el masih sangat mencukupi, masih ada sekitar 6.000 keping," katanya.
Bram memastikan layanan drive thru cetak KTP-el yang bisa diakses di halaman parkir kompleks Balai Kota Yogyakarta tersebut akan langsung dibuka kembali begitu anggaran operasional layanan sudah ditetapkan melalui APBD 2021.
"Pada tahun depan juga hanya dibuka di kompleks Balai Kota Yogyakarta karena untuk membuka layanan di titik lain dibutuhkan sarana pendukung, yaitu mobil layanan. Ini yang menjadi kendala kami," katanya.
