UPT Malioboro: "Gate" zonasi dapat tanggapan positif wisatawan

id malioboro,gate,protokol kesehatan

UPT Malioboro: "Gate" zonasi dapat tanggapan positif wisatawan

Dokumentasi - Kawasan wisata Malioboro Yogyakarta dilenkapi “gate” di tiap zonasi untuk mendukung penerapan protokol kesehatan. Di tiap gate dilengkapi QR Code untuk pendataan dan alat pengecek suhu otomatis, 16 Desember 2020. (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Malioboro menyebut keberadaan “gate” dengan desain baru yang dipasang di tiap zona di kawasan Malioboro untuk mendukung penerapan protokol kesehatan mendapat tanggapan positif dari wisatawan.

“Banyak wisatawan yang mengapresiasi desain ‘gate’. Mereka menyebut desainnya sangat bagus. Tetapi, ada juga yang khawatir jika alat pengecek suhu otomatis di tiap ‘gate’ rentan hilang,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, berbagai tanggapan dari wisatawan terkait keberadaan “gate” zonasi di Malioboro tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut.
 

“Khusus untuk keberadaan alat pengecek suhu badan, dipastikan aman karena ada petugas keamanan, Jogoboro, yang berjaga 24 jam di lokasi,” katanya.

Dalam evaluasi internal, Ekwanto mengatakan, desain “gate” zonasi di Malioboro tersebut cukup bagus, sehingga suasana Malioboro terlihat lebih baik.

“Ada nuansa budaya yang ditampilkan karena di tiap ‘gate’ dilengkapi dengan patung bregodo. Patung tersebut memegang alat untuk mengecek suhu badan pengunjung,” katanya.

Peralatan pengecek suhu badan yang disematkan di tiap “gate” memiliki kemampuan memberikan peringatan berupa sirine apabila suhu badan pengunjung lebih dari 37,3 derajat selsius.

“Alat akan langsung berbunyi. Ada alarm untuk peringatan. Nanti petugas akan datang untuk menindaklanjutinya,” katanya.

Hanya saja, lanjut Ekwanto, alat pengecek suhu badan tersebut masih menggunakan dukungan daya dari “power bank”. “Kami tengah upayakan untuk mendapat dukungan dayanya dari listrik. Jadi, untuk sementara alat kami lepas dulu,” katanya.

Di sepanjang pedestrian Malioboro, terdapat delapan unit gate. Selain thermoscanner, di tiap gate juga dilengkapi dengan QR Code yang wajib dipindai wisatawan untuk pendataan.
 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan pemasangan gate untuk mendukung protokol kesehatan di Malioboro dibiayai menggunakan dana hibah pariwisata.

“Kita gerak cepat untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di tempat wisata. Ini juga bagian dari persiapan kami menjelang libur akhir tahun,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024