Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan berdasarkan hasil sementara dari uji validasi, alat skrining COVID-19 memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi COVID-19.
"Dari hasil sementara tingkat akurasinya di atas 90 persen artinya GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat.
GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik COVID-19 berbasis embusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.
GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan COVID-19.
Menristek Bambang menuturkan saat ini pihak Universitas Gadjah Mada sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi.
Dalam uji validasi tersebut, dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes PCR dab GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.
"Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," tuturnya.
Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Menristek Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi COVID-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi di Universitas Gadjah Mada dan hasil teknologi tepat guna kepada Provinsi Yogyakarta sekaligus menyerahkan surat Keputusan Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih dan meninjau operasional Laboratorium Mobile BSL 2 versi bus.
Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Bambang menyerahkan sejumlah produk inovasi yang dapat membantu penanggulangan COVID-19 kepada Provinsi Yogyakarta.
Produk inovasi yang diserahkan tersebut antara lain: Rapid Test RI-GHA sebanyak 4.000 unit, robot pelayan kesehatan RAISA sebanyak tiga unit, Stick flocked swab UI sebanyak 60.000 unit, dan paket imunitas yang berisi Wedang Uwuh, Teh Jahe, Virgin Coconut Oil (VCO), Vitamin OST-D, Minyak Kayu Putih, Curcuma Pro, Permen Cajuput, dan Teh Dia.
Berita Lainnya
Deteksi dini kunci atasi kanker mulut, ungkap dokter
Selasa, 16 April 2024 12:22 Wib
BMKG deteksi potensi hujan lebat di koridor mudik Jateng dan Jabar jelang Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:34 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Akibat deteksi kelompok negatif lemah, kekerasan di sekolah marak
Senin, 11 Maret 2024 19:10 Wib
Atasi kanker serviks dengan deteksi dini, papar dokter
Minggu, 10 Maret 2024 7:52 Wib
Dosen UGM mengembangkan pemodelan isyarat radar untuk deteksi kapal
Rabu, 21 Februari 2024 0:03 Wib
Deteksi dini cegah dampak lanjutan penyakit jantung katup, ungkap pakar
Senin, 19 Februari 2024 5:16 Wib
Petugas KPPS Pilkada 2024 harus deteksi dini kesehatan
Minggu, 18 Februari 2024 4:31 Wib