Pemkab Gunung Kidul pastikan kenaikan harga kebutuhan pokok masih wajar

id sembako,libur natal dan tahun baru,Gunung Kidul ,Pasar rakyat

Pemkab Gunung Kidul pastikan kenaikan harga kebutuhan pokok masih wajar

Pasar rakyat di Kabupaten Gunung Kidul terpantau sepi. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan harga kebutuhan pokok di tingkat pedagang pasar rakyat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2021 mengalami kenaikan masih dalam batas wajar, seperti cabai dan sayuran karena pasokan turun.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul Yuniarti Ekoningsih di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan berdasarkan laporan petugas di lapangan, harga cabai keriting berkisar Rp49 ribu per kilogram, cabai rawit hijau berkisar Rp25 ribu dan cabai rawit merah berkisar Rp53 ribu per kilogram.

"Harga kubutuhan pokok di luar cabai masih normal, hanya cabai dan sayur yang naik tapi tidak begitu signifikan yakni berkisar Rp3.000 sampai Rp5.000 per kilogram," kata Yuniarti.

Selain cabai, lanjutnya, ada kenaikan harga untuk telur, tomat, dan beberapa jenis sayuran. Kenaikan ini disebabkan pasokan menurun, dan permintaan mulai merangkak naik untuk persiapan libur Natal dan Tahun Baru 2021.

"Kami mengimbau kepada masyarakat membeli kebutuhan pokok secukupnya, supaya tidak menimbulkan kenaikan yang signifikan," harapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Gunung Kidul Johan Eko Sudarto mengatakan bahwa kenaikan harga paling mencolok terlihat pada berbagai jenis cabai. Kondisi ini terjadi karena permintaan masyarakat tengah meningkat menjelang libur akhir tahun 2020.

"Kenaikannya tipis, rata-rata sekitar 4 persen," kata Johan.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai juga dipicu oleh produktivitas bahan pokok tersebut. Pada musim hujan ini, panen cabai cenderung belum merata. Namun kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar.

"Kami mengimbau masyarakat agar bijak dalam mengkonsumsi bahan pokok tersebut, demi mencegah terjadinya kelangkaan. Hal ini mengingat ada peningkatan permintaan, kami upayakan agar ada penambahan pasokan dari bahan-bahan pokok tersebut," katanya.