Pemkot Yogyakarta tetap lanjutkan pembelajaran sekolah secara daring

id pembelajaran daring, sekolah,yogyakarta

Pemkot Yogyakarta tetap lanjutkan pembelajaran sekolah secara daring

Ilustrasi - Sejumlah guru di SMP Negeri 9 Yogyakarta melakukan pembelajaran secara daring pada Agustus 2020. ANTARA/Eka AR

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan tetap melanjutkan pembelajaran sekolah secara daring untuk semester dua tahun ajaran 2020/2021 yang akan dimulai 4 Januari 2021 karena jumlah kasus positif COVID-19 yang masuk cukup tinggi.

“Karena kondisinya masih seperti ini dengan kasus yang masih cukup tinggi maka demi keamanan bersama tentunya pembelajaran secara daring masih menjadi pilihan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan seluruh siswa, guru, dan karyawan sekolah harus menjadi prioritas utama dalam menentukan kebijakan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan.

Budhi mengatakan, jika melakukan pembelajaran secara tatap muka maka dikhawatirkan akan meningkatkan potensi penularan kasus COVID-19 karena adanya pergerakan massa dalam jumlah banyak pada pagi dan sore hari.
 

“Jumlah siswa di Kota Yoyakarta yang berangkat sekolah sekitar 100.000 orang per hari, belum termasuk orang tua atau pengantar dan guru,” katanya.

Karena ada pergerakan orang dalam jumlah yang banyak, lanjut Budhi, maka akan sangat berpotensi meningkatkan risiko penularan COVID-19 di antara siswa sekolah, guru, bahkan juga keluarga di rumah.

“Dengan berbagai pertimbangan tersebut, maka kami menilai kebijakan sekolah daring masih tetap akan dilanjutkan,” katanya.

Dalam pembelajaran daring untuk semester dua tahun ajaran 2020/2021, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berharap bantuan kuota internet untuk siswa dan guru bisa tetap dilanjutkan karena sangat membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan untuk pencapaian materi dalam kurikulum, Budhi menyebut, tetap disesuaikan dengan kondisi karena tidak memungkinkan untuk menyampaikan semua materi dalam kurikulum secara tuntas.

“Dalam kondisi normal, capaian materi pembelajaran sesuai kurikulum berkisar antara 70-75 persen. Dalam kondisi pandemi yang berlangsung sekitar 10 bulan ini, tentu ada penyesuaian,” katanya.

Bagi siswa yang tidak mampu melakukan pembelajaran secara daring tetap dimungkinkan melakukan pembelajaran luar jaringan seperti mengambil materi pembelajaran di sekolah untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan kembali ke sekolah.

Meskipun tetap melakukan pembelajaran secara daring, namun Budhi memastikan tetap memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana protokol kesehatan di sekolah jika sewaktu-waktu kondisi sudah memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024