Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku hingga kini belum mendapatkan kepastian alokasi vaksin COVID-19 untuk warga di wilayahnya.
"Belum, belum ada keputusan," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.
Raja Keraton Yogyakarta ini menilai belum adanya kepastian informasi alokasi jatah vaksin untuk DIY karena pada gelombang pertama di tingkat nasional baru akan diberikan untuk 1,3 juta orang yang diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
"Karena prioritas pertama hanya terbatas satu sekian juta. Hanya didahulukan untuk mereka-mereka yang bertugas," kata dia.
Ia juga belum mendapatkan informasi kapan vaksinasi di wilayahnya dimulai. Meski demikian, ia memperkirakan pelaksanaan di DIY baru terealisasi pada vaksinasi gelombang kedua.
"Ya mungkin pada periode yang kedua, pada Februari mungkin, tapi kalau sekarang belum," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyebutkan telah menyiapkan tenaga vaksinator yang akan bertugas melaksanakan vaksinasi COVID-19, termasuk menyosialisasikan program itu kepada masyarakat di DIY.
Menurut dia, para vaksinator itu antara lain berasal dari unsur pegawai Dinas Kesehatan DIY serta dinas kesehatan di kabupaten/kota.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan vaksinasi COVID-19 akan dibagi menjadi dua gelombang, yakni gelombang I periode Januari-April 2021 dan gelombang II April 2021-Maret 2022.
Budi menyampaikan vaksinasi gelombang pertama diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia.
"Vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Indonesia ada 1,3 juta orang. Tahap kedua diberikan kepada petugas publik sekitar 17,4 juta, lalu lansia di atas 60 tahun yang jumlahnya 22,5 juta," kata Budi.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib