Kulon Progo usulkan empat calon lokasi asrama haji

id asrama haji,Kulon Progo,Bandara Internasional Yogyakarta,Bupati Kulon Progo

Kulon Progo usulkan empat calon lokasi asrama haji

Bupati Kulon Progo Sutedjo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan empat calon lokasi untuk asrama haji yang berstatus tanah kasultanan kepada Pemda DIY setelah empat lokasi yang menggunakan tanah kas desa yang diusulkan sebelumnya ditolak.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Senin, mengatakan sesuai dengan informasi yang diterimanya, Kementerian Agama RI sudah melakukan audiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB dan Kantor Kementerian Agama DIY, intinya gubernur merestui asrama haji dibangun di Kulon Progo.

"Gubernur menghendaki asrama haji dibangun di atas tanah kasultanan, bukan tanah kas desa. Kemudian, kami sudah mengajukan usulan empat lokasi, di Kokap, Sentolo, Lendah dan Galur supaya bisa dipilih sebagai asrama haji. Tanah yang diusulkan semua menggunakan tanah kasultanan," kata Sutedjo.

Ia mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta sangat memenuhi syarat sebagai embarkasi haji, baik fasilitas fisik dan managemen juga mendukung. Dengan demikian, diperlukan fasilitas pendukung berupa asrama haji di daerah dekatnya. Jarak asrama haji dengan embarkasi haji jaraknya tidak lebih dari 10 kilometer supaya proses keberangkatan dan kedatangan jamaah haji lancar.

Empat lokasi yang diusulkan paling dekat di Hargomulyo (Kokap) dengan jarak sekitar dua kilometer dari Bandara Internasional Yogyakarta. Kemudian, Kaliagung (Sentolo), Lendah dan Galur, lokasinya berjarak lebih dari 10 kilometer.

"Tim terpadu dari DIY, mulai dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sudah meninjau lokasi-lokasi yang Pemkab Kulon Progo usulkan. Kesimpulan lokasi yang akan dibangun, kami belum mendapat keputusan," katanya.

Sutedjo mengatakan usulan lokasi tahap pertama di Desa Triharjo (Wates) , Plumbon (Temon), Galur dan Lendah ditolak atau tidak ditindaklanjuti karena menggunakan tanah kas desa dan tanah milik Pemda DIY.

"Kami mengusulkan dua kali, usulan pertama tidak ditindaklanjuti oleh DIY. Setelah ada audiensi antara Kemenag RI dengan Gubernur DIY, kami langsung menindaklanjuti dengan mengusulkan empat lokasi baru yang menggunakan tanah kasultanan," katanya.

Ia berharap kepada Pemda DIY dan Kemenag RI segera merealisasikan rencana pembangunan asrama haji di Kulon Progo. Namun demikian, semua keputusan ada di Kemenag RI.

"Semua otoritas pembangunan asrama haji ada di Kemenag, kami hanya bisa berharap segera direalisasikan," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati bergarap Pemkab Kulon Progo memperjelas rencana pembangunan asrama haji di Kulon Progo. Hal ini mengingat asrama haji sangat strategis bagi Kulon Progo ke depan.

"Rencana pembangunan asrama haji harus jelas seperti apa perkembangannya," katanya.