Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Manoarfa mengatakan pemerintah akan menyatukan berbagai program bantuan sosial (bansos) di kementerian dan lembaga.
"Kami akan membuat beberapa program bantuan sosial yang selama ini berada di berbagai kementerian dan lembaga untuk disusun kembali dan kita padukan, kita kumpulkan dalam program strategis untuk menjadi program bantuan sosial," kata Suharso di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
Suharso mengatakan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan topik "Reformasi Sistem Perlindungan Sosial" yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Jadi bagaimana bantuan-bantuan sosial itu supaya efektif maka program-program yang tersedia di berbagai kementerian dan lembaga itu kita uji kembali kesahihannya sampai seperti apa," tambahnya .
Suharso mengatakan Bappenas ditugaskan Presiden Jokowi untuk menyusun ulang sistem perlindungan sosial.
"Sekali lagi terkait 'data base' yang dimaksudkan dari efektivitas penyaluran bantuan sosial dan penyaluran jaminan sosial," ungkap Suharso.
Bappenas, menurut Suharso akan merancang ulang integrasi program-program bantuan sosial dengan melakukan pembaruan data.
"Ketepatan data dengan 'digital base' sehingga penyampaian dan tingkat akurasinya tinggi. Kita menyadari bahwa memang ada hal yang perlu diperbaiki dalam hal data, ketepatan dari orang yang berhak dan orang-orang yang tidak berhak, jadi data adalah sebuah keniscayaan dan menjadi faktor terpenting di dalam melaksanakan perlindungan sosial melalui program-program bantuan sosial," jelasnya.
Bappenas ditargetkan selesai menyusun rancangan bentuk bansos terintegrasi itu pada 2024.
Menurut Suharso ada dua bidang besar dalam sistem perlindungan sosial di Indonesia.
"Pertama bantuan sosial yang sifatnya pemberian oleh pemerintah kepada masyarakat tanpa mereka perlu membayar iuran. Kedua jaminan sosial dimana ada manfaat yang diperoleh anggota masyarakat sepanjang mereka ikut serta membayar iuran," tambahnya.
Pemerintah, menurut Suharso juga telah menyediakan bantuan iuran jaminan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan dan berklasifikasi miskin dan sangat miskin.
"Apa tujuan sistem perlindungan sosial? Tujuannya untuk menurunkan tingkat kemiskinan terutama pada tingkat yang paling bawah yaitu 'extreme poverty' yang di Indonesia adalah 2,5-3 persen," katanya.
Presiden Jokowi, menurut Suharso meminta agar sampai 2024, masyarakat di tingkat miskin ekstrim dapat hilang sama sekali atau 0 persen.
Berita Lainnya
Konten kreator Indonesia rambah jaringan di forum jalur sutra
Rabu, 17 April 2024 7:08 Wib
Ketua MPR: Ramadhan-Lebaran momentum penguat ikatan sosial
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Gubernur DIY meluncurkan program bantuan sosial JSLU di Sleman
Rabu, 3 April 2024 20:48 Wib
Pemerintah: Penetapan hutan adat di Indonesia harus dipercepat
Rabu, 3 April 2024 3:03 Wib
Kowani minta masyarakat tingkatkan kesalehan sosial di Indonesia
Senin, 1 April 2024 8:18 Wib
Jelang PIlkada 2024, KPK sarankan pembagian bansos dihentikan
Kamis, 21 Maret 2024 16:20 Wib
Medsos untuk berdagang salahi regulasi, tegas legislator
Jumat, 15 Maret 2024 2:42 Wib
Orang tua diajak dukung perkembangan sosial-emosional anak agar jadi Anak Hebat
Rabu, 13 Maret 2024 23:53 Wib