Brussels (ANTARA) - Komisi Eropa menyambut baik paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan oleh Presiden terpilih Joe Biden untuk membantu ekonomi AS menangani pandemi COVID-19, tetapi mengatakan dampak penuhnya tidak akan menjadi jelas hingga Kongres memperdebatkannya.
Biden menguraikan paket tersebut pada Kamis (14/1/2021), mengatakan investasi yang berani diperlukan untuk memulai ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin.
“Paket ini tepat waktu karena pandemi virus corona semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” kata juru bicara Komisi Eksekutif Uni Eropa.
"Kami akan terus memantau perkembangan dengan cermat ketika paket tersebut dipertimbangkan oleh Kongres Amerika Serikat, jadi terlalu dini untuk menarik kesimpulan terperinci tentang kemungkinan dampaknya pada ekonomi AS."
Ketua menteri keuangan zona euro, Paschal Donohoe, mengatakan paket AS dalam banyak hal mirip dengan apa yang telah diputuskan Uni Eropa sebelumnya dan menunjukkan skala tantangan yang dihadapi negara-negara.
“Rencana stimulus baru Biden 1,9 triliun dolar AS menekankan sekali lagi skala tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19. Rencananya yang luas dan dalam banyak hal mirip dengan tindakan Eropa, baik dalam hal dukungan pendapatan dan langkah-langkah kesehatan: ada kebutuhan yang jelas untuk kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung," kata Donohoe.
Berita Lainnya
Hizbullah dan Iran tidak siap perang
Rabu, 17 April 2024 11:12 Wib
Laga Liverpool kontra Atalanta sengit
Kamis, 11 April 2024 6:33 Wib
Penampilan apik Beyer Leverkusen bakal gulung West Ham
Kamis, 11 April 2024 6:26 Wib
Indonesia cari pasar alternatif sawit
Jumat, 29 Maret 2024 0:26 Wib
Tiga negara menuju final Piala Eropa 2024
Kamis, 28 Maret 2024 7:47 Wib
Bukan hal baik, sita aset Rusia tanpa proses hukum
Jumat, 22 Maret 2024 20:12 Wib
Pelatih Southgate diminta tak pindah ke MU
Jumat, 22 Maret 2024 10:28 Wib
Gencatan senjata di Gaza krusial
Kamis, 21 Maret 2024 9:56 Wib