BPBD : akibat cuaca ekstrem banyak pohon tumbang di Bantul

id BPBD Bantul

BPBD : akibat cuaca ekstrem banyak pohon tumbang di Bantul

Kantor BPBD Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

uaca ekstrem di wilayah Bantul pada Selasa (19/1) mulai pukul 13:40 WIB mengakibatkan sejumlah kejadian pohon tumbang, kejadian pohon tumbang terjadi di 14 titik lokasi.
Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan hujan deras disertai angin kencang dampak cuaca ekstrem yang melanda daerah ini pada Selasa (19/1) siang hingga petang mengakibatkan pohon tumbang di belasan titik lokasi wilayah setempat.

"Cuaca ekstrem di wilayah Bantul pada Selasa (19/1) mulai pukul 13:40 WIB mengakibatkan sejumlah kejadian pohon tumbang, kejadian pohon tumbang terjadi di 14 titik lokasi," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah di Bantul, Rabu.

Selain pohon tumbang, kata dia, cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang merata di seluruh wilayah Bantul mengakibatkan kejadian gerakan tanah di empat titik lokasi.

Baca juga: Pemkab Bantul mengembangkan aplikasi pemantauan COVID-19 berbasis android

Menurut dia, kejadian tersebut tersebar di lima kecamatan yang meliputi 10 kelurahan dengan rincian, kelurahan Patalan (Jetis) satu lokasi, kelurahan Bantul dan Trirenggo (Bantul) masing-masing satu lokasi, di Kecamatan Pandak ada kelurahan Gilangharjo tiga lokasi, kelurahan Wijirejo satu lokasi, Triharjo satu lokasi, Ringinharjo satu lokasi.

Selanjutnya dari kelurahan Wonokromo kecamatan Pleret satu lokasi, dan Kelurahan Munthuk Kecamatan Dlingo satu lokasi.

Baca juga: Bantul menggencarkan gerakan literasi di lingkungan pendidikan

Dia menjelaskan, dampak dari kejadian pohon tumbang antara lain menimpa akses jalan di enam lokasi, jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dua lokasi, rumah lima lokasi, instansi pemerintah satu lokasi, dan tempat usaha satu lokasi.

Sedangkan kejadian gerakan tanah berdampak pada rumah tiga lokasi, dan makam satu lokasi.

"Total estimasi kerusakan dari kejadian tersebut adalah kurang lebih sebesar Rp37,8 juta," katanya.

BPBD Bantul mengimbau agar masyarakat mewaspadai terjadinya hujan dengan intensitas sedang lebat yang disertai petir dan angin kencang yang masih berpotensi terjadi pada musim hujan 2020/2021, yang menurut BMKG puncak musim hujan di DIY terjadi pada Januari Februari.

"Yang perlu diwaspadai dampak dari kondisi tersebut, pohon tumbang, baliho tumbang, dan sebagainya. Apabila di luar rumah jika terjadi petir, tidak berteduh di bawah pohon, bermain telepon seluler," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024