Pemkab Gunung Kidul harapkan Pemprov DIY bantu anggaran isolasi mandiri

id Gunung Kidul,COVID-19

Pemkab Gunung Kidul harapkan Pemprov DIY bantu anggaran isolasi mandiri

Dinas Kesehatan Kulon Progo melakukan swab test bagi warga yang berpotensi terpapar COVID. ANTARA/Sutarmi

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah provinsi untuk membantu anggaran kebutuhan logistik bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunung Kidul, total pasien terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 1.240 dengan rincian 229 dalam perawatan, 963 sembuh dan 48 meninggal dunia.

"Kami dari Pemkab Gunung Kidul belum bisa memberikan bantuan kepada ratusan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Kami sudah meminta bantuan Pemda DIY agar bisa memberikan anggaran terkait pemberian sembako," kata Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Kamis.

Ia mengatakan isolasi mandiri yang dilakukan masyarakat sudah jauh sejak munculnya pandemi. Masyarakat sudah secara swadaya membantu tetangganya yang harus tinggal di dalam rumah kurun waktu tertentu. Tidak hanya bantuan makanan tetapi juga urusan pakan ternak pun diberikan. Selain kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan sering diberikan.

"Masyarakat Gunung Kidul sangat sigap membantu, namun berat dalam situasi seperti ini harus dibebani. Di sisi lain, anggaran sudah habis perlu bantuan, sangat memerlukan bantuan propinsi. Di Gunung Kidul paling rasional isolasi mandiri yang terstruktur, terarah, dan terpantau untuk itu perlu biaya," kata Immawan.

Immawan mengatakan anggaran pemkab belum bisa dicairkan karena sistem baru yang ditetapkan pemerintah pusat menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Dengan sistem baru ini masih memerlukan waktu untuk penyesuaian.

"Kami berharap Pemda DIY dapat memberikan bantuan subsidi kepada pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Gunung Kidul Siwi Irayati mengakui untuk bantuan sembako kepada warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri sudah habis sejak 2020 lalu. Dinsos sudah menyalurkan lebih dari 1.000 paket sembako bagi masyarakat terdampak COVID-19.

"Paket tersebut berasal dari anggaran belanja tidak terduga (BTT), APBD 2020, dan juga bantuan pihak ketiga. Tahun ini, kami sedang mengupayakan untuk segera dicairkan," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024