Bantul luncurkan vaksinasi COVID-19 diawali dari tokoh masyarakat

id Peluncuran vaksinasi

Bantul luncurkan vaksinasi COVID-19 diawali dari tokoh masyarakat

Peluncuran pelaksanaan vaksinasi COVID-19 oleh Pemkab Bantul, di RSUD Panembahan Senopati Bantul DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan vaksinasi COVID-19 atau penyuntikan perdana vaksin Sinovac yang diawali dari perwakilan pemerintah daerah, forum komunikasi pimpinan daerah, tokoh masyarakat, serta tokoh agama setempat.

"Mudah-mudahan tokoh-tokoh ini kemudian bisa diikuti oleh semua pihak dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk pelaksanaan vaksin berikutnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo di sela peluncuran vaksinasi COVID-19 di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Kamis.

Menurut dia, ada 12 tokoh yang jadi sasaran dalam peluncuran ini, di antaranya perwakilan dari eksekutif pemerintah daerah, perwakilan forkompinda yaitu Ketua DPRD, Kepala Polres, Komandan Kodim, perwakilan tokoh agama Islam, Kristen dan Katolik, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bantul dan perwakilan masyarakat oleh asosiasi pedagang pasar.

"Mudah-mudahan media edukasi dan informasi bagi tokoh masyarakat ini bisa menjadi lebih lancar, lebih dipahami dan mendapat kepercayaan dengan peluncuran vaksinasi COVID-19 ini," katanya.

Agus mengatakan, belum lama ini Bantul telah menerima vaksin Sinovac dari pemerintah, atau berada pada gelombang satu termin dua, yaitu vaksinasi pada tenaga kesehatan. Disebut termin distribusi kedua, karena DIY yang pertama diberikan kepada Kota Yogyakarta dan Sleman, dan distribusi kedua kepada Bantul Gunung Kidul dan Kulon Progo.

"Pada 26 Januari kita menerima distribusi logistik vaksin Sinovac sebanyak 10.760 dosis atau equivalen dengan 5.380 sasaran, vaksin Sinovac dengan kedaluwarsa 2023 sudah kita cek secara cermat dalam kondisi baik, dengan kemasan suhu stabil pada 6,4 derajat, dengan demikian vaksin diyakini aman dan efektif untuk diberikan," katanya.

Agus menjelaskan Pemerintah Indonesia merencanakan melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan jumlah minimal 180 juta masyarakat untuk membentuk apa yang dinamakan kekebalan komunitas, yang salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Bantul.

"Program vaksinasi pemerintah akan dilaksanakan dalam beberapa gelombang, dan pada tahapan saat ini gelombang pertama dengan target waktu antara Januari sampai April 2021 dengan sasaran semua tenaga kesehatan, semua pelayan publik pada beberapa kategori yang ditetapkan pusat," katanya.

Dia mengatakan, sementara untuk gelombang dua dengan target waktu mulai April 2021 sampai Maret 2022 terhadap sasaran masyarakat rentan yaitu masyarakat dengan resiko penularan tinggi, dan tahap kedua sasaran umum lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

"Vaksinasi COVID-19 ini akan diberikan kepada sasaran dengan usia 16 sampai 59 tahun, dan dapat diberikan kepada sasaran dengan komorbid (penyakit penyerta) tertentu sesuai dengan rekomendasi tim medis, atau tim ahli," katanya.