Gugus Tugas: Kasus positif COVID-19 Bantul bertambah 95 orang

id Tes usap COVID-19,covid bantul

Gugus Tugas: Kasus positif COVID-19 Bantul bertambah 95 orang

Tenaga kesehatan Dinkes Bantul melakukan tes swab PCR untuk diagnosa infeksi COVID-19. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 95 orang, sementara pasien yang sembuh dari paparan virus corona baru tersebut pada hari Jumat berjumlah 56 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi pada Jumat malam menyebut tambahan kasus baru itu terbanyak berasal dari Kecamatan 15 orang, kemudian Kecamatan Kasihan 12 orang, Kecamatan Sewon sembilan orang, dan Kecamatan Bambanglipuro sembilan orang.

Selanjutnya dari Kecamatan Bantul delapan orang, Jetis delapan orang, Pajangan enam orang, Kretek lima orang, kemudian Sanden, Pandak, Imogiri dan Pleret masing-masing empat orang, sisanya dari Srandakan dua orang, Pundong dua orang, serta Piyungan, Dlingo dan Sedayu masing-masing satu orang.

Sedangkan 56 pasien COVID-19 sembuh berasal dari Kecamatan Sewon 13 orang, Bantul delapan orang, Pandak tujuh orang, Banguntapan enam orang, Bambanglipuro lima orang, kemudian Srandakan, Pajangan, dan Sedayu masing-masing empat orang, sisanya dari Kasihan tiga orang, Kretek satu orang, dan Jetis satu orang.



Sementara untuk kasus positif COVID-19 yang meninggal pada Jumat tercacat dua orang, dari Kecamatan Imogiri dan Banguntapan, sehingga secara akumulasi totalnya menjadi 168 orang.

Dengan perkembangan data kasus tersebut, maka Gugus Tugas Bantul mencatat total kasus positif per Jumat menjadi 5.828 orang, dengan angka sembuh menjadi 4.710 orang, jika kasus meninggal 168 orang, maka total pasien COVID-19 aktif yang masih menjalani isolasi maupun perawatan saat ini berjumlah 950 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, Bantul telah menerima distribusi vaksin sinovac sebanyak 10.760 dosis atau equivalen dengan 5.380 sasaran, vaksin sudah dicek dalam kondisi baik, sehingga aman dan efektif diberikan pada tenaga kesehatan dalam vaksinasi tahap pertama ini.



Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama di Bantul sendiri telah diluncurkan secara simbolis pada Kamis (28/1) kepada perwakilan pejabat forkompinda, pemerintah daerah, perwakilan tokoh agama, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bantul dan perwakilan masyarakat oleh asosiasi pedagang pasar.

"Vaksinasi bukan satu satu-satunya upaya menanggulangi penyebaran infeksi COVID-19, maka kami tetap mengajak masyarakat untuk tetap memakai masker, mencuci tangan dengan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.