Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 50 orang

id Mobil PCR,Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 50,Kasus positif COVID-19 di Bantul menjadi 6.030 orang

Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 50 orang

Mobil laboratorium PCR Dinas Kesehatan Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 50 orang, sehingga total kasus positif terpapar virus corona baru tersebut per Minggu (31/1) menjadi 6.030 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul dalam keterangan resmi, Minggu malam menyebut tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Kasihan 16 orang, kemudian Kecamatan Pleret enam orang, Jetis lima orang, dan Piyungan lima orang.

Selanjutnya dari Kecamatan Sanden, Imogiri, dan Sewon masing-masing tiga orang, kemudian Kecamatan Bantul dua orang, sisanya dari Kecamatan Srandakan, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, dan Dlingo serta Banguntapan masing-masing satu orang.

Meski demikian dalam sehari terakhir terdapat kasus konfirmasi COVID-19 sembuh 30 orang, dari Kecamatan Sanden lima orang, Kretek lima orang, Jetis empat orang, Sewon empat orang, Pundong tiga orang, Pandak tiga orang, Pleret tiga orang, sisanya dari Banguntapan, Kecamatan Bantul dan Sedayu masing-masing satu orang.

Dengan demikian angka kesembuhan dari infeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul secara akumulasi sampai dengan Minggu (31/1) berjumlah 4.844 orang.

Sedangkan kasus positif COVID-19 yang meninggal bertambah satu orang dari Banguntapan, sehingga totalnya menjadi 172 orang. Dengan demikian jumlah pasien positif yang masih menjalani isolasi maupun perawatan di rumah sakit saat ini ada 1.014 orang.

Dalam menindaklanjuti kebijakan pemerintah tentang perpanjangan Pelaksananan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali dari 26 Januari sampai 8 Februari, Pemkab Bantul mengeluarkan Instruksi Bupati Bantul tentang perpanjangan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) dalam pengendalian COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, secara teori dari kebijakan PTKM pertama akan terlihat setelah dua pekan diberlakukan, sehingga penurunan kasus positif COVID-19 di Bantul akan kelihatan pada awal Februari nanti.

"Belum (terlihat efek PPKM), namun dua pekan setelah tanggal 25 Januari baru kita akan melihat efek dari PPKM pertama, sehingga kita belum bisa dibandingkan, nanti kita akan melihat efek PPKM ini sekitar awal Februari, kita harapkan teorinya ada penurunan kasus," katanya.

Meski demikian Gugus Tugas Bantul tetap mengajak bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, selalu menggunakan masker saat keluar rumah.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024