Hadirkan duta petani milenial, Polbangtan YoMa motivasi petani Sleman menjadi agropreneur

id petani,polbangtan yoma

Hadirkan duta petani milenial, Polbangtan YoMa motivasi petani Sleman menjadi agropreneur

Polbangtan YoMa mengadakan Bimtek Petani Milenial di Sleman (HO-Humas Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petani Milenial di Sleman selama dua hari, 1-2 Februari 2021, sebagai respons atas target Kementerian Pertanian untuk mencetak sebanyak 2,5 juta petani milenial dalam jangka waktu 2019-2024.

Bimtek Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial itu selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani juga sebagai upaya mendorong petani milenial untuk siap berkembang dan bersaing menjadi wirausahawan pertanian (agropreneur). Salah satunya yaitu dengan menghadirkan Duta Petani Milenial sebagai contoh konkret pada kesempatan tersebut.

"Kegiatan itu diikuti oleh 32 petani milenial dari wilayah Moyudan, Godean, Gamping, Seyegan, Ngaglik, Turi, Cangkringan, Kalitirto, dan Kalasan," kata Plt. Direktur Polbangtan YoMa Dr Rajiman melalui Sekretaris UPPM Ina Fitria Ismarlin SP, M.Si, Senin (1/2).

Ia menyampaikan bahwa salah satu materi Bimtek Petani Milenial di Kabupaten Sleman tersebut dititikberatkan pada materi pemasaran produk pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial. Materi yang diberikan antara lain teknik membuat video iklan, pembuatan konten youtube, dan pemasaran melalui laman facebook.
 
"Generasi milenial harus bisa berpikir strategis, inovatif, dan fasih mengadopsi teknologi digital untuk mengembangkan kegiatan dan bisnis pertanian," kata Ina saat membuka acara.

Mengutip arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan regenerasi petani untuk bisa mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

"Peran petani milenial amat dinanti negara, di tangan mereka nantinya akan tercipta inovasi-inovasi di bidang pertanian," katanya.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa petani milenial memiliki pengaruh dan dampak yang signifikan terhadap pembangunan pertanian.

"Keberhasilan suatu bangsa dan negara ditentukan kebangkitan milenialnya, begitu juga keberhasilan suatu pembangunan pertanian," kata Dedi pada kesempatan berbeda.

Harapannya bimbingan teknis ini tidak selesai hanya saat kegiatan berlangsung, namun dapat diaplikasikan dalam praktik sehari-hari sehingga target Kementan untuk mencetak 2.5 juta petani milenial dapat terwujud.

Rayndra Syahdan M, salah satu Duta Petani Milenial yang sukses menjadi agropreneur berkat mengikuti program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) Kementerian Pertanian. Usahanya bergerak di bidang ternak sapi dan domba,  pengembangan pertanian hidroponik, serta perikanan.

Pada kesempatan tersebut, Syahdan berbagi pengalaman dalam mengembangakan usaha pertanian yang awalnya hanya bermodal Rp2 juta, kini berkembang dan telah memiliki modal aset produksi senilai Rp3 miliar.

Menurut Syahdan, kreativitas dan jaringan merupakan faktor penting dalam mengembangkan usahanya.

"Untuk dapat mencapai pada titik seperti sekarang bukan hal yang mudah. Perlu kreativitas untuk mengembangkannya, terutama dalam segi 'branding'. 'Branding' menjadi faktor yang sangat berpengaruh untuk menarik investor sebagai upaya memperbesar skala usaha," kata Syahdan saat menyampaikan materi.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024