BPBD Sleman: Penanganan tanah bergerak di Prambanan menunggu kemarau

id Longsor prambanan ,Tanah bergerak prambanan ,bpbd sleman

BPBD Sleman: Penanganan tanah bergerak di Prambanan menunggu kemarau

BPBD Kabupaten Sleman menyerahkan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak dan harus mengungsi akibat kejadian pergerakan tanah di Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan. (ANTARA/HO-BPBD Sleman)

Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa penanganan tanah bergerak di tebing bukit Dusun Losari 1 RT 4 RW 6, Kelurahan Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, kemungkinan baru bisa dilakukan sepenuhnya pada musim kemarau.

"Penanganan tanah bergerak di Wukirharjo masih menunggu perkembangan, namun kemungkinan baru bisa dilakukan penanganan secara permanen nanti pada musim kemarau," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini upaya dilakukan untuk mencegah air hujan masuk ke dalam rekahan tanah dengan mengalirkan aliran air hujan ke area lain guna menekan risiko tanah longsor di daerah itu.

"Karena kalau air hujan sampai masuk ke rekahan tanah, maka akan rawan terjadi penggerusan tanah dan berpotensi tinggi terjadi longsor," katanya.

Selain itu, ia melanjutkan, warga yang tinggal di bawah tebing diungsikan sementara ke tempat aman saat turun hujan.

"Ada enam kepala keluarga (KK) yang terdiri 15 jiwa, di antaranya satu lansia dan dua balita yang harus diungsikan sementara jika terjadi hujan," katanya.

Makwan mengatakan, tanah di bagian wilayah Wukirharjo rekah pada 1 Februari 2021, setelah hujan deras turun dalam waktu lama.

"Aliran air hujan memicu rekahan tanah selebar 30 sentimeter dan mengangkat cor blok jalan dan di sela-sela longsoran terdapat mata air. Panjang tanah yang bergerak 30 meter lebar, 25 meter tinggi, trap 5 meter," katanya.

Ia mengatakan, rekahan tanah tersebut sudah ditutup dengan tanah dan alur air dibuat di sekitarnya untuk mencegah air masuk ke rekahan saat hujan.

"Saat ini belum dapat ditentukan untuk langkah penanganan selanjutnya, apakah akan dibuat tanggul penahan tebing, atau harus dengan upaya lain. Kami masih harus melihat kondisi tanah nanti saat kemarau," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024