Kadistan Kulon Progo "launching" Forum Komunikasi Petani Milenial

id distan kulon progo

Kadistan Kulon Progo "launching" Forum Komunikasi Petani Milenial

Polbangtan Yoma bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan Bimtek Penguatan dan Penumbuhan Petani Milenial (HO-Humas Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan dan Penumbuhan Petani Milenial pada 3-4 Februari 2021. 

Bimtek tersebut diikuti oleh 12 orang perwakilan kelompok tani milenial dan dihadiri langsung oleh Direktur Polbangtan YoMa serta beberapa pejabat di lingkup Dinas Pertanian dan Pangan Kulon progo. 

Pada kesempatan tersebut turut dilaksanakan kegiatan "launching" Forum Komunikasi Petani Milenial oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Haris Nugroho.

Terbentuknya Forum Komunikasi Petani Milenial merupakan hasil inisiasi para petani milenial yang berasal dari seputar wilayah Kulon Progo.

"Harapannya forum ini tidak hanya mewadahi petani yang hari ini hadir, tetapi juga bisa menjadi ajang tukar informasi para petani milenial yang ada di wilayah Kulon Progo secara umum," ujar Haris saat meresmikan forum tersebut.

Dalam sambutannya, Direktur Polbangtan Yoma Dr Rajiman memaparkan bahwa perhatian Kementerian Pertanian tahun 2021 adalah melahirkan petani milenial yang mampu menjadi penggerak dan mampu memberdayakan petani lainnya.

Pembentukan forum komunikasi dinilai sebagai salah satu upaya nyata untuk mewujudkan misi tersebut.

Petani milenial merupakan salah satu program strategis yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui kegiatan regenerasi SDM pertanian.

Petani milenial diharapkan dapat berkembang menjadi wirausahawan andal dan kompeten di bidang pertanian.

"Dalam upaya pengembangan usaha, para petani milenial harus berpegang pada dua aspek penting yaitu kejujuran dan kedisiplinan dalam membangun usaha," kata Rajiman.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa petani milenial harus memiliki tekad kuat demi terwujudnya pertanian maju, mandiri, dan modern.

"Pertanian itu tidak hanya mengandalkan 'skill' khusus, yang lebih dibutuhkan yaitu tekad dan kemauan. Jadi, mau insinyur, sarjana kedokteran, sarjana hukum atau apa pun itu, sebenarnya terbuka untuk menjadi petani-petani atau kelompok bisnis tani yang ada," kata SYL.

Sementara itu, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang paling penting dari milenial yaitu jiwa semangatnya. Dari milenial diharapkan akan terlahir SDM yang unggul, andal, dan berdaya saing tinggi.

Meskipun dilaksanakan di tengah kondisi pandemi, secara keseluruhan kegiatan Bimtek berjalan lancar dan peserta sangat antusias. 

"Kita perlu melihat sisi positif dari pandemi yang entah kapan berakhirnya, salah satu dampak positif dari situasi ini yaitu semakin banyak pemuda yang tergerak untuk menekuni usaha dalam bidang pertanian. Karena pertanian merupakan salah satu sektor yang bisa bertahan bahkan berkembang di situasi sekarang ini," kata Haris.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024