Beijing (ANTARA) - Sinovac Biotech menyatakan, pada Sabtu, bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkannya secara resmi mendapatkan izin untuk penggunaan publik oleh regulator produk obat-obatan China.
Vaksin itu menjadi vaksin COVID-19 kedua yang mendapatkan lampu hijau untuk penggunaan publik di China, usai dikembangkan oleh sebuah institusi Beijing, yang terafiliasi dengan badan usaha milik negara Sinopharm (China National Pharmaceutical Group), yang disahkan pada Desember.
Sebelum izin tersebut dikeluarkan, kedua vaksin itu telah digunakan di program vaksinasi China, dengan kelompok-kelompok yang dianggap berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus corona, sebagai fokus utama.
Indonesia, Turki, Brazil, Chile, Kolombia, Uruguay dan Laos telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac Life Sciences, sebagaimana dikatakan oleh Sinovac dalam sebuah pernyataan.
Persetujuan tersebut didasarkan pada hasil dua bulan dari uji klinis tahap akhir di luar negeri, di mana data analisis akhir belum diperoleh, kata Sinovac.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Jamaah calhaj perlu suntik vaksin influenza dan pneumonia
Sabtu, 23 Maret 2024 15:27 Wib
RI kirim 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan
Kamis, 7 Maret 2024 20:55 Wib
10 ribu hewan penular rabies disuntik vaksin
Minggu, 18 Februari 2024 14:48 Wib
Guru Besar UI kembangkan vaksin M72 untuk TB
Sabtu, 17 Februari 2024 16:58 Wib
RI-Fiocruz Brasil kolaborasi teknologi dan vaksin atasi dengue
Senin, 12 Februari 2024 18:06 Wib
Indonesia: Penyediaan vaksin TBC terbaru harus dipercepat
Senin, 12 Februari 2024 6:12 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Kemenhub melayani vaksinasi haji-terapi oksigen hiperbarik
Minggu, 4 Februari 2024 17:18 Wib