BPBD Sleman: Pengungsi Merapi di Purwobinangun diperbolehkan pulang

id Pengungsi Merapi Purwobinangun ,Erupsi gunung Merapi ,Awan panas Merapi ,BPBD Sleman

BPBD Sleman: Pengungsi Merapi di Purwobinangun diperbolehkan pulang

Warga berada di titik kumpul sementara SD Sanjaya Tritis, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Warga Turgo lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun pasca terjadi erupsi yang mengarah ke barat daya hulu sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi dari Dusun Turgo yang berada di barak pengungsian Purwobinangun sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing pada Selasa (9/2).

"Besok pagi (Selasa 9/2) pengungsi di barak Purwobinangun akan dipulangkan ke rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Senin.



Menurut dia, pemulangan pengungsi di Purwobinangun ini merupakan keputusan dari hasil rapat koordinasi dengan Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Desa Purwobinangun dan Penegakan Unit Operasional Penanggulangan Bencana Kacamata Pakem.

"Jumlah pengungsi erupsi Merapi di barak Purwobinangun saat ini ada 136 jiwa, sedangkan di barak pengungsian SD Sanjaya Tritis ada 38 jiwa," katanya.

Pengungsi dari Dusun Turgo ini mulai diungsikan pada 27 Januari 2021 saat terjadi erupsi Gunung Merapi yang mengarah ke lereng barat daya atau ke hulu Sungai Boyong, Sungai Krasak, Sungai Bedog, Sungai Bebeng dan Sungai Putih.

Makwan mengatakan saat ini aktivitas Merapi sudah menunjukkan penurunan setelah terjadi erupsi hingga 56 kali pada 27 Januari.

"Intensitas erupsi Merapi sudah mulai menurun setelah 27 Februari, yang diperkirakan sebagai puncak erupsi," katanya.

Ia mengatakan meski aktivitas Merapi sudah menurun, masyarakat di lereng Merapi tetap diimbau selalu waspada karena menurut BPPTKG masih ada potensi terjadi erupsi Gunung Merapi.

"Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km," katanya.



Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Semua aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024