Jakarta (ANTARA) - Organisasi pembela hak konsumen Uni Eropa, BEUC, memprotes sejumlah kebijakan aplikasi TikTok yang dinilai tidak memberikan perlindungan kepada anak-anak.
"Kebijakan itu tidak jelas, ambigu dan mendukung TikTok sehingga merugikan penggunanya. Ketentuan hak cipta mereka sama tidak adilnya, mereka memberi hak yang tidak bisa dibatalkan kepada TikTok untuk menggunakan, mendistribusikan dan membuat ulang video yang diunggah pengguna, tanpa remunerasi," kata BEUC dikutip dari Reuters, Selasa.
BEUC juga memprotes kebijakan TikTok untuk barang-barang virtual, pengguna bisa membeli koin untuk membeli hadiah virtual kepada akun selebriti yang disukai.
Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak adil dan praktiknya menyesatkan.
"TikTok gagal melindungi anak-anak dan remaja dari iklan tersembunyi dan potensi konten berbahaya di platform tersebut," kata BEUC.
BEUC menuduh platform milik ByteDance ini juga keliru dalam memproses data pengguna.
Aplikasi video singkat TikTok juga populer di kalangan anak-anak dan remaja Eropa. Beberapa organisasi mengkritik kebijakan keamanan dan privasi platform ini setelah beberapa insiden di kawasan tersebut.
Setidaknya ada 15 organisasi konsumen di Eropa yang mengadukan TikTok ke otoritas negara mereka dan meminta untuk segera mengambil tindakan.
Juru bicara TikTok menyatakan sudah berkomunikasi dengan BEUC dan bersedia bertemu untuk membicarakan protes tersebut.
TikTok menyatakan sedang membuat ringkasan kebijakan privasi di dalam aplikasi tersebut aga remaja memahami aturan yang diterapkan di platform tersebut.
Berita Lainnya
Sandiaga Uno: Digitalisasi perluas pemasaran UMKM ekraf Indonesia
Jumat, 5 April 2024 17:49 Wib
Ganggu belajar siswa, Meta dan TikTok digugat Dewan Sekolah Kanada
Jumat, 29 Maret 2024 0:33 Wib
Migrasi TikTok-Tokopedia perluas pasar UMKM Indonesia
Kamis, 21 Maret 2024 19:34 Wib
Pemerintah-Tiktok turunkan 10 juta konten hoaksa Pemilu 2024
Rabu, 20 Maret 2024 7:54 Wib
TikTok diminta segera patuhi aturan di Indonesia
Rabu, 20 Maret 2024 4:56 Wib
Australia tak ada rencana larang TikTok
Kamis, 14 Maret 2024 20:17 Wib
Vape dan rokok miliki kandungan berbahaya sama
Kamis, 7 Maret 2024 10:06 Wib
GoTo migrasi TikTok-Tokopedia segera selesai
Kamis, 29 Februari 2024 6:55 Wib