Persediaan vaksin COVID-19 Yogyakarta tersisa 3.605 dosis

id vaksin,covid-19,persediaan,yogyakarta

Persediaan vaksin COVID-19 Yogyakarta tersisa 3.605 dosis

Penerimaan vaksin COVID-19 di Kota Yogyakarta pada tahap pertama yang kemudian disimpan di instalasi farmasi Dinas Kesehatan setempat. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus berupaya mempercepat penyelesaian program vaksinasi COVID-19 tahap pertama yang ditujukan untuk tenaga kesehatan dan pada saat ini, persediaan vaksin di kota tersebut tersisa 3.605 dosis.

"Jumlah tersebut cukup untuk menyelesaikan program vaksinasi untuk tenaga kesehatan termasuk tenaga kesehatan yang sempat tertunda dan untuk tenaga kesehatan lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Rabu.

Total vaksin yang diperoleh Kota Yogyakarta mencapai 19.400 dosis yang didistribusikan dua kali dan hingga saat ini belum ada tambahan vaksin yang diterima.

Di Kota Yogyakarta tercatat terdapat 9.710 tenaga kesehatan yang sudah terdaftar dan menjadi sasaran vaksinasi, namun demikian masih ada tambahan sebanyak 245 tenaga kesehatan lansia dan 972 tenaga kesehatan yang sempat tertunda proses vaksinasinya karena berbagai sebab.

Hingga akhir pekan lalu, Emma mengatakan, hampir semua tenaga kesehatan yang memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi sudah menyelesaikan penyuntikan pertama yaitu mencapai 99,81 persen. Dan sekitar 62 persen sudah menyelesaikan penyuntikan kedua.

Vaksinasi COVID-19 dilakukan dalam dua kali penyuntikan, masing-masing memiliki jeda 14 hari kecuali untuk tenaga kesehatan lansia diberikan jeda 28 hari antar suntikan.

"Harapannya, seluruh tenaga kesehatan sudah bisa menyelesaikan vaksinasi COVID-19 pada akhir Februari," katanya.

Saat ini, Emma mengatakan, melatih tambahan sekitar 300 vaksinator sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa dipercepat terlebih pemerintah berharap vaksinasi tahap kedua untuk pelayan publik bisa segera dilakukan begitu ada tambahan vaksin yang diterima.

Untuk saat ini, vaksinasi baru bisa dilayani di 18 puskesmas, 11 rumah sakit, dan dua klinik. Jumlah fasilitas layanan kesehatan yang bisa melayani vaksinasi juga akan ditambah untuk memudahkan dan mempercepat akses masyarakat untuk vaksinasi.

"Kami masih dalam proses pendataan jumlah pelayan publik yang bisa dimasukkan dalam daftar penerima vaksinasi. Misalnya dari guru, dosen, pedagang, ASN, TNI, polisi, tokoh masyarakat dan lainnya," katanya.

Berdasarkan perkiraan awal, jumlah warga yang masuk dalam data penerima vaksin tahap dua di Kota Yogyakarta bisa mencapai sekitar 35.000 orang dan bisa terus bergerak dinamis.

Terlebih, lanjut Emma, kriteria orang yang menerima vaksin juga mengalami perubahan. Penderita hipertensi terkontrol dan diabetes tanpa komplikasi akut, ibu menyusui dan penyintas COVID-19 bisa dimasukkan sebagai penerima vaksin.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta tenaga kesehatan khususnya di puskesmas untuk membuat tim karena beban pekerjaan akan semakin bertambah.

"Di satu sisi ada kegiatan untuk tracing dan testing kasus positif, dan di sisi lain harus menyelesaikan vaksinasi. Harus ada pengaturan supaya seluruh kegiatan bisa dilakukan optimal," katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024