Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Yogyakarta memastikan bantuan logistik berupa makanan siap saji untuk warga atau pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah sudah memenuhi standar gizi yang dibutuhkan untuk membantu memulihkan kondisi kesehatan.
"Menu yang disajikan ke warga yang sedang menjalani isolasi mandiri sudah sesuai panduan dari Dinas Kesehatan. Menunya pun berubah setiap hari. Gizinya pasti terjaga dan tercukupi," kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Rabu.
Terhitung sejak Senin (15/2), Dinas Sosial Kota Yogyakarta memberdayakan kelompok kuliner di wilayah yang sudah tergabung dalam program Gandeng Gendong untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di wilayah masing-masing.
Dengan demikian, kebutuhan logistik tidak lagi dipenuhi oleh dapur umum yang dikelola oleh Tagana Kota Yogyakarta. Dapur umum, kini fokus menyiapkan kebutuhan makanan bagi warga yang menjalani isolasi di shelter penanganan COVID-19 Yogyakarta.
"Karena di tiap wilayah pasti ada kelompok kuliner Gandeng Gendong, makanya untuk mempermudah distribusi, kami pun memberdayakan mereka," katanya.
Maryustion pun menyebut kebijakan tersebut sebagai upaya memotong jarak distribusi bantuan logistik sekaligus mendorong pemberdayaan kelompok kuliner yang juga ikut terdampak pandemi COVID-19.
Selain menu yang memenuhi standar gizi, Maryustion pun memastikan proses pengolahan makanan siap saji tersebut juga dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang baik termasuk proses pengemasannya.
"Kelompok kuliner yang mengantar makanan tersebut ke warga yang sedang menjalani isolasi mandiri," katanya.
Agar warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah bisa mengakses bantuan logistik, maka kelurahan setempat wajib mengajukan kebutuhan bantuan ke Dinas Sosial berdasarkan data, rekomendasi dan hasil assessment dari puskesmas setempat.
Setiap hari, warga yang menjalani isolasi mandiri akan mendapat bantuan tiga kali makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Alokasi dana untuk setiap kali makan ditetapkan Rp20.000.
"Saya kira, kelompok kuliner di wilayah pun akan memiliki empati dan perhatian yang tinggi untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kelurahan yang nantinya memutuskan kelompok kuliner mana yang akan diberdayakan untuk menyuplai makanan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pemberdayaan kelompok kuliner Gandeng Gendong untuk membantu pemenuhan makanan warga isolasi mandiri diharapkan dapat menggerakkan perekonomian warga di masa pandemi COVID-19.
"Yang harus dipastikan oleh Dinas Sosial adalah agar pembayaran untuk kelompok Gandeng Gendong yang sudah menyuplai bantuan makanan bisa dipercepat. Tidak satu minggu tetapi bisa satu atau dua hari, sehingga modal terus bergulir," katanya.
Berita Lainnya
"Demi Si Buah Hati" di KlikFilm kisahkan pasien cuci darah
Kamis, 18 April 2024 4:12 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Pasien tak bisa pakai alat bantu dengar seumur hidup, kata dokter
Kamis, 21 Maret 2024 16:11 Wib
Alami cacat, 5,75 persen pasien kusta di Indonesia
Kamis, 7 Maret 2024 3:52 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib
385 pasien TB di Indonesia setiap hari meninggal dunia
Senin, 19 Februari 2024 5:14 Wib
Hati-hati, obat kumur tingkatkan kadar gula darah pasien diabetes
Sabtu, 17 Februari 2024 17:18 Wib
Sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang dievakuasi sementara akibat gempa
Senin, 1 Januari 2024 6:18 Wib