BPBD Gunung Kidul mengatasi potensi banjir pada puncak musim hujan

id BPBD Gunung Kidul,Gunung Kidul

BPBD Gunung Kidul mengatasi potensi banjir pada puncak musim hujan

Jembatan di Girisubo ambrol akibat diterjang banjir. (Foto ANTARA/HO-BPBD Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mengatasi potensi banjir di wilayah ini pada puncak musim hujan pada 18-19 Februari 2021..

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Agus Wibowo di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahaya banjir di wilayah Jawa, termasuk DIY pada 18-19 Februari ini.

"Kami sudah melakukan pemetaan wilayah yang rawan terjadi banjir dari puncak musim hujan ini," kata Agus.

Adapun kecamatan yang berpotensi banjir, yakni Semin, Ngawen, Patuk, Wonosari, Playen dan Panggang. Wilayah tersebut rawan banjir lantaran berada di jalur Sungai Oya. Sedangkan Wonosari berpotensi terjadi banjir genangan.

"Kami melakukan antisipasi dan imbauan ke masyarakat terkait potensi banjir ini. Kami sampaikan lewat radio, media sosial, hingga berbagai pertemuan," kata Agus.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki mengatakan saat ini pihaknya rutin memantau informasi dari BMKG. Sebab perkiraan cuaca atau peringatan dini bisa mengalami perubahan.

Ia mengatakan banjir juga rawan terjadi di zona selatan. Seperti di Purwosari, Saptosari, Semanu, Rongkop, hingga Girisubo. Wilayah itum tergolong dataran rendah, dan air mengalir dari perbukitan arah utara ke selatan yang bisa menyebabkan banjir.

"Kami sudah menggelar koordinasi untuk antisipasi sudah dilakukan dengan pemerintah kapanewon hingga kalurahan. Termasuk mengupayakan agar luweng (gua bawah tanah) bisa dimanfaatkan untuk menampung dan mengalirkan air," katanya.