Kota Yogyakarta rencanakan bangun kebun florikultur untuk wisata alternatif

id kebun bunga,florikultur,yogyakarta,wisata

Kota Yogyakarta rencanakan bangun kebun florikultur untuk wisata alternatif

Wisatawan mengunjungi kebun bunga Amarilis di Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Minggu (1/11/2020). Kebun bunga Amarilis yang bermekaran setahun sekali itu menjadi destinasi favorit saat berlibur di Kabupaten Gunungkidul. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta berencana memanfaatkan lahan milik pemerintah daerah yang berada di Kecamatan Tegalrejo untuk pengembangan kebun bunga berkonsep florikultur yang juga bisa digunakan sebagai wisata alternatif di kota tersebut.

"Tahun ini kami rencanakan untuk penyusunan ‘detail engineering design’ (DED) terlebih dulu. Jadi, terkait kebutuhan anggaran dan kapan direalisasikan tentunya menunggu hasil DED," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Jumat.

Lahan yang disiapkan untuk kebutuhan pengembangan florikultur tersebut memiliki luas sekitar dua hektare. Saat ini, lahan tersebut dimanfaatkan untuk persawahan.

Lokasi lahan berada di dekat Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tegalrejo yang saat ini dimanfaatkan sebagai selter penanganan pasien COVID-19 tanpa gejala.

"Ada beberapa petak lahan. Satu lahan sudah dimanfaatkan untuk pembangunan rumah susun dan satu petak lainnya juga akan digunakan untuk rumah susun tower dua. Sisanya, akan kami manfaatkan untuk kebun bunga," katanya.

Suyana mengatakan, pengalihan pemanfaatan lahan dari persawahan menjadi kebun bunga semata-mata ditujukan agar lahan tersebut semakin produktif karena saat digunakan sebagai lahan persawahan untuk menanam padi dinilai tidak terlalu memberikan tambahan signifikan pada pendapatan asli daerah.

"Yogyakarta sebagai kota pariwisata tentu membutuhkan ungkitan berupa objek wisata baru. Kebun bunga belum ada di Yogyakarta, makanya diusulkan untuk membangun kebun bunga," katanya.

Selain menampilkan berbagai jenis bunga, Suyana mengatakan, di tempat tersebut juga akan disediakan tempat untuk jual beli bibit bunga dan tanaman hias, tempat bermain, tempat edukasi, tempat untuk swafoto, dan fasilitas menarik lainnya.

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga memiliki lahan plasma nutfah pisang. Lokasi tersebut rencananya juga akan dikembangkan lebih baik, tidak hanya untuk kebutuhan pengembangan varietas pisang, edukasi, tetapi bisa untuk wisata.

"Kebun plasma pisang berada di Yogyakarta bagian selatan, sedangkan kebun bunga berada di Yogyakarta bagian utara. Keduanya bisa saling melengkapi," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024