GKR Hemas mengapresiasi sentra bambu Malangan mampu bertahan saat pandemi

id GKR Hemas ,Sentra bambu malangan ,Sentra anyaman bambu ,Sentra bambu moyudan,Bambu moyudan Sleman

GKR Hemas mengapresiasi sentra bambu Malangan mampu bertahan saat pandemi

Anggota DPD RI GKR Hemas saat berdialog dengan pengrajin di Sentra Anyaman Bambu Malangan, Moyudan, Sleman. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Sleman (ANTARA) - Anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengapresiasi Sentra Industri Anyaman Bambu Malangan, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta karena masih bisa bertahan dan berproduksi di masa sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini.

"Sentra Industri Anyaman Bambu Malangan ini satu-satunya yang ada di DIY. Kualitas kerajinan bambu Moyudan ini sudah kualitas ekspor," kata GKR Hemas saat melakukan kunjungan ke Sentra Industri Anyaman Bambu di Dusun Malangan, Kecamatan Moyudan, Kamis.

Kunjungan ke sentra anyaman bambu Malangan tersebut dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat yang mana menjadi tugas dan kewajiban anggota DPD RI khususnya pada kesempatan tersebut dari para pengrajin anyaman bambu yang ada di Kabupaten Sleman.

"Kunjungan saya agar 'njenengan' (anda/perajin) bisa menyampaikan aspirasi apa yang diharapkan kepada pemerintah daerah baik Sleman dan Pemda DIY, serta kebijakan yang berkaitan dengan pusat," katanya.

Tahun ini diakui menjadi tahun yang sulit bagi siapa pun tidak hanya di DIY tapi juga diseluruh wilayah di Indonesia.

"Dampak dari penutupan objek wisata yakni menurunya jumlah wisatawa seperti Bali, sehingga berdampak juga kepada para pengrajin DIY yang biasa mendistribusikan barangnya ke sana," katanya.

Dari hasil dialog GKR Hemas dengan para pengrajin dan meninjau langsung produksi anyaman bambu, Ia pun meminta agar pemerintah daerah membantu dalam hal pemasaran.

Pelaksana Harian Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan Pemkab Sleman siap mendukung pengrajin bambu dalam memasarkan dan meningkatkan kualitas produknya.

Saat ini Pemkab Sleman memiliki Showroom di Gedung Dekranasda Kabupaten Sleman yang dapat dimanfaatkan oleh para pengrajin bambu di Kabupaten Sleman untuk memajang dan memasarkan produknya disana.

"Pemerintah Kabupaten Sleman selama ini telah berupaya mendukung pengembangan industri kerajinan bambu mulai dari hulu sampai hilir yaitu dari aspek perencanaan, penganggaran sampai dengan pemberdayaannya," katanya.

Dari aspek perencanaan, program terkait pengembangan bambu ada di RPJMD Kabupaten Sleman, DPA di Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, DPA di Bagian Perekonomian, DPA di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman.

"Dalam upaya meregenerasi para pengrajin saat ini Pemkab Sleman tengah mengkaji sekolah bambu, materi tersebut nantinya akan dimasukkan kedalam eskul yang ada di sekolah. Hal tersebut tentu guna mendorong minat generasi muda dalam hal kreasi bambu," katanya.

Selain itu, Dari aspek penganggaran, Kabupaten Sleman telah melakukan perumusan kebijakan pengembangan bambu, peningkatan ketersediaan bambu di Sleman melalui budidaya bambu, peningkatan pengolahan produk bambu melalui bimtek, peningkatan kapasitas kinerja, peningkatan promosi dan kemitraan melalui pameran offline dan online, penyusunan masterplan dan penguatan kelembagaan.

"Sementara itu dari aspek pemberdayaan Pemkab Sleman melakukan penguatan kelembagaan, penguatan kapasitas SDM dan dukungan terhadap perajin yang telah menjalin kemitraan secara mandiri. Seluruh upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan kerajinan berbasis bambu tersebut juga telah disinergikan dengan mitra pelaku usaha, akademisi, dan lapisan masyarakat lainnya," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024