Gunung Kidul (ANTARA) - Komisi D DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung rencana percepatan pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena banyak keluhan dari masyarakat terkait tidak efektifnya sistem belajar secara daring.
Ketua Komisi D DPRD Gunung Kidul Supriyadi di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan komisinya sering mendapat keluhan dari orang tua atau wali siswa berkaitan dengan efektivitas program belajar dari rumah secara daring dari masyarakat.
Penyelenggaraan belajar secara daring banyak kendala mulai dari perkembangan siswa hingga orang tua yang direpotkan karena harus melakukan pendampingan secara intensif saat mengerjakan tugas yang diberikan sekolah.
"Untuk itu, kami mendorong percepatan pelaksanaan belajar secara tata muka supaya kemampuan siswa dalam menangkap dan menyerap ilmu lebih maksimal. Sistem belajar dari rumah secara daring ini tidak efektif," kata Supriyadi.
Ia mengatakan Komisi D juga telah melakukan rapat kerja dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul. Secara garis besar, Disdikpora menjelaskan bahwa di atas 80 persen seluruh jenjang pendidikan di wilayah ini siap melaksanakan belajar secara tata muka. Disdikpora sudah melengkapi setiap sekolahan dari tempat cuci tangan dan sarana prasarana lain pendukung protokol kesehatan di bidang pendidikan.
Selain itu, di dalam penyelenggaraan ada komitmen untuk dilakukan secara bergantian sehingga potensi kerumunan bisa dihindarkan. Meski demikian, penyelenggaraan tatap muka belum dilakukan karena terbentur aturan dalam Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
"Kami berharap diterapkan kembali sistem belajar tatap muka di sekolah karena itu penting untuk perkembangan anak. Untuk penyelenggaraan harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Masak pariwisata bisa buka, tapi sekolah tidak bisa,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Didsdikpora Gunung Kidul Sudya Marsita mengatakan dari sisi kesiapan hampir seluruh sekolah siap melakukan pembelajaran tatap muka. Dari sisi fasilitas sudah menyediakan sarana prasarana pendukung untuk pelaksanaan protokol kesehatan.
"Sekolah sudah siap, bahkan di awal tahun sudah mewacanakan mulai pembelajaran tatap muka,” katanya.
Berita Lainnya
Gunung Semeru erupsi
Selasa, 19 Maret 2024 11:37 Wib
Gunung Semeru meletus tiga kali
Sabtu, 9 Maret 2024 13:48 Wib
Saat nyepi, kawasan Gunung Bromo ditutup dari aktivitas wisata
Kamis, 7 Maret 2024 14:24 Wib
Gunung Semeru erupsi
Rabu, 6 Maret 2024 22:24 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
Gunung Semeru letuskan abu vulkanik
Rabu, 6 Maret 2024 8:56 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib