Bantul, Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pengelola pondok pesantren di Kecamatan Piyungan menerapkan protokol kesehatan secara ketat menyusul adanya tambahan kasus COVID-19 di lembaga pendidikan agama tersebut.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Bantul Helmi Jamharis saat dikonfirmasi di Bantul, Jumat, membenarkan adanya penambahan kasus positif COVID-19 di lingkungan pondok pesantren wilayah Piyungan, namun belum mendapatkan laporan resmi apakah sudah menjadi klaster penularan.
"Secara khusus kami tidak mendapatkan laporan terkait dengan keberadaan ponpes yang menjadi klaster, tetapi memang ada penambahan hasil tracing apakah kemudian ditetapkan sebagai klaster atau tidak. Namun kami berharap kepada pengelola ponpes itu untuk dapat melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Helmi yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul mengatakan, sebab penerapan protokol kesehatan secara ketat itu akan menjadi salah satu strategi untuk bisa memutus mata rantai perkembangan wabah COVID-19.
"Tanpa ada itu tentunya kita akan sulit mengendalikan perkembangan COVID-19 di Bantul. Oleh karena itu penanganan kami secara khusus dari Satgas kabupaten memang tidak ada," katanya.
Akan tetapi, kata dia, yang jelas upaya tracing atau pelacakan terhadap mereka yang kontak erat memang dibutuhkan ketika ada anggota dari pondok pesantren yang terindikasi terpapar COVID-19.
"Ini terus akan kami laksanakan bekerja sama dengan Puskesmas Piyungan untuk dapat melaksanakan 3T (testing, tracing dan treatment) secara berkelanjutan," katanya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan resmi pada Kamis (4/3) malam menyatakan, dari salah satu ponpes di daerah Piyungan, minggu lalu awalnya ditemukan dua orang bergejala, yang kemudian mereka melakukan rapid tes antigen mandiri dengan hasil konfirmasi positif.
Dia mengatakan, dari hasil tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan tracing atau pelacakan dan ditemukan sembilan orang lainnya yang bergejala, dan kemudian dilakukan tes PCR bersama dengan dua orang sebelumnya dengan hasil 11 orang tersebut positif.
"Hari ini (Kamis, 4/3) sudah dilakukan testing juga terhadap 241 orang di pondok dengan menggunakan rapid tes antigen, dan ditemukan 34 orang positif," kata Sri Wahyu.
Berita Lainnya
Pemkab Bantul sinergi dengan Polres dan Kodim hadapi Ramadhan- Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 18:53 Wib
Bupati Bantul sebut pasar sore Ramadhan mendorong pertumbuhan ekonomi
Selasa, 19 Maret 2024 11:02 Wib
Bupati Bantul mengimbau masyarakat cek keaslian bila terima uang
Senin, 18 Maret 2024 19:21 Wib
Polres Bantul tilang ribuan pelanggar lalu lintas selama Operasi Keselamatan
Senin, 18 Maret 2024 16:05 Wib
Pemkab Bantul melarang penggunaan kendaraan dinas untuk mudik Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 16:03 Wib
Dinas Kesehatan Bantul mengimbau jaga kecukupan air minum selama Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 11:06 Wib
Pemkab Bantul: Ngabuburit mempererat silaturahmi jelang berbuka puasa
Minggu, 17 Maret 2024 19:04 Wib
Bantul menjamin stok elpiji mencukupi kebutuhan selama Ramadhan
Minggu, 17 Maret 2024 14:31 Wib