Yogyakarta (ANTARA) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah dinyatakan memenuhi syarat kesehatan sebagai penerima vaksin.
“Setelah dinyatakan memenuhi syarat sebagai penerima vaksin, maka vaksinasi pun bisa dilakukan. Saya merasa lega karena bisa divaksin,” kata Haryadi usai menerima vaksinasi di RS Pratama Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, vaksinasi COVID-19 sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penularan COVID-19 dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh untuk memberikan perlindungan kepada diri sendiri dan juga orang lain.
Pada saat “kick-off” vaksinasi di Kota Yogyakarta pertengahan Januari, Haryadi dijadwalkan menjadi salah satu penerima vaksin. Namun setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan, dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai penerima vaksin.
“Bukan karena saya tidak sehat, tetapi kondisi tubuh saya tidak memenuhi syarat untk menerima suntikan vaksin COVID-19. Vaksinasi pun ditunda dan baru pada hari ini, kondisi tubuh memenuhi syarat untuk vaksinasi,” katanya.
Meskipun sudah divaksin, Haryadi kembali mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan protokol kesehatan 5M yang kini diberlakukan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
“Semuanya harus tetap dilakukan. Tidak berarti setelah divaksin boleh lepas masker,” katanya.
Ia menyebut, minat masyarakat di Kota Yogyakarta untuk menjalani vaksinasi COVID-19 cukup baik. Vaksinasi pun dilakukan bertahap menyesuaikan ketersediaan vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Yogyakarta diawali dari tenaga kesehatan dan saat ini memasuki tahapan vaksinasi untuk lansia, pelayan publik termasuk pekerja di sektor informal dan pendukung pariwisata, seperti pedagang kaki lima Malioboro dan pedagang di Pasar Beringharjo.
Sementara itu, Ketua Komisi Daerah Lansia Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan, jumlah lansia yang berpotensi menerima vaksin di Kota Yogyakarta mencapai 46.000 orang. Vaksinasi ditargetkan selesai dalam dua bulan.
“Lansia adalah kelompok rentan terpapar virus, makanya diprioritaskan mendapat vaksinasi lebih awal. Kami menggerakkan pendamping lansia di posyandu dan kelompok lansia untuk mengajak mereka tidak takut divaksin,” katanya.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib