PM Johnson sebut pembukaan kembali sekolah langkah menuju kenormalan

id Boris Johnson,Inggris, pembukaan sekolah,COVID-19

PM Johnson sebut pembukaan kembali sekolah langkah menuju kenormalan

PM Inggris Boris Johnson saat mengunjungi Sekolah Dasar St Mary CE, menjelang rencana pembukaan kembali sekolah dasar dan menengah di seluruh Inggris pada 8 Maret yang akan datang, di Stoke-on-Trent, Inggris, Senin (1/3/2021). ANTARA FOTO/Christopher Furlong/Pool via REUTERS/AWW/djo

London (ANTARA) - Pembukaan kembali sekolah-sekolah di Inggris untuk semua siswa pada Senin akan menandai langkah pertama kembali ke arah normalitas, dan hanya mungkin karena upaya masyarakat untuk menurunkan tingkat infeksi COVID-19, kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Johnson telah mengumumkan peta jalan untuk mencabut langkah-langkah penguncian yang melihat sekolah-sekolah dibuka terlebih dahulu, diikuti di tahap-tahap selanjutnya dengan pelonggaran bertahap pembatasan untuk berbaur dengan orang lain dan pembukaan kembali toko-toko yang tidak penting dan tempat-tempat lain.

Pada tahap akhir, yang akan berlangsung paling cepat 21 Juni, pemerintah berharap untuk menghapus semua batasan hukum yang tersisa terkait kontak dengan pihak lain.

"Pembukaan kembali sekolah menandai upaya nasional yang sesungguhnya untuk memberantas virus ini," kata Johnson.

"Karena tekad setiap orang di negara ini, kami dapat mulai bergerak lebih dekat ke rasa normal dan adalah benar bahwa membawa anak-anak muda kami kembali ke kelas adalah langkah pertama. "

Setiap langkah pada peta jalan akan tergantung pada tingkat kasus COVID-19, kata pemerintah. Ia berharap pandemi dapat diatasi dengan program vaksin yang telah memberikan dosis kepada hampir 22 juta orang, serta pengujian rutin.

Banyak sekolah menengah dan perguruan tinggi telah mulai mengundang siswa untuk tes COVID-19 "cairan tenggorokan" pertama mereka, yang memberikan hasil cepat, dengan hampir 1 juta dilakukan pekan lalu, kata pemerintah.

Setelah tiga tes awal di lokasi, siswa akan diberikan dua tes untuk digunakan setiap minggu di rumah, katanya, seraya menambahkan bahwa hampir 57 juta tes telah dikirim ke sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri.

Sumber: Reuters