Sebanyak 6.152 pedagang di Bantul tervalidasi untuk vaksinasi

id Pedagang pasar

Sebanyak 6.152 pedagang di Bantul tervalidasi untuk vaksinasi

Pedagang pasar rakyat di Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Sebanyak 6.152 pedagang di pasar rakyat wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tervalidasi untuk diusulkan menjalani vaksinasi COVID-19 yang diprogramkan pemerintah daerah setempat.

"Ada tambahan data pedagang, sekarang yang sudah tervalidasi secara NIK (nomor induk kependudukan) ada 6.152 pedagang," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanto saat dihubungi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, sebelumnya instansinya telah melakukan validasi data terhadap sekitar 5.000 pedagang pasar rakyat daerah ini untuk menerima Vaksin Sinovac bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi tahap dua atau bagi pelayan publik yang saat ini berlangsung.

Data pedagang yang tervalidasi sesuai NIK itu belum semua pedagang se-Bantul, karena jumlah totalnya 11.186 orang, sebab selain sudah ber-NIK yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat, juga memenuhi kriteria baik dari segi usia maupun kondisi kesehatan.

Meski demikian, untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pedagang atau tahap kedua setelah tenaga kesehatan (nakes) di Bantul, belum dipastikan waktunya, karena masih menunggu jadwal termasuk distribusi vaksin dari pemerintah.

"Belum ada pemberitahuan dari Dinkes (Dinas Kesehatan), jadwalnya belum turun. Tetapi yang jelas sudah kita umumkan bahwa mereka para pedagang akan divaksin, semua sudah pada tahu karena kita data," katanya.

Dia juga mengatakan, untuk teknis pelaksanaan vaksinasi bagi pedagang belum diatur apakah di fasilitas kesehatan atau pasar setempat, namun pihaknya berharap agar dilaksanakan di pasar seperti pada saat pelaksanaan rapid test bagi pedagang yang lalu.

"Kalau rapid test dulu petugas yang turun ke lapangan. Tapi kalau harus berbondong-bondong ke rumah sakit bisa sebenarnya, tapi pada bisa apa nggak, menurut saya lebih efektif kalau petugas datang ke pasar, tapi kita ikuti polanya, kebijakan Bantul seperti apa," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024