Bantul tekankan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi wisata

id Dinas Pariwisata

Bantul tekankan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi wisata

Kantor Dinas Pariwisata Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) di destinasi wisata pada masa pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 tidak diketahui kapan berakhir, untuk itu pelaku sektor pariwisata agar mengedepankan penerapan CHSE," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Destinasi Dinas Pariwisata Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Selasa.

Dalam penerapan CHSE sektor pariwisata, yang  diutamakan adalah tentang kebersihan, kesehatan, keamanan kemudian lingkungan kawasan wisata, sehingga wisatawan tetap merasa aman dan nyaman ketika berkunjung di masa pandemi ini

"Bila CHSE sudah diterapkan, diharapkan sudah siap meyambut tamu sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman untuk datang berkunjung ke destinasi," katanya.

Penerapan CHSE akan diterapkan ke semua destinasi wisata agar geliat pariwisata Bantul bisa tumbuh kembali. Sosialisasi CHSE kepada pengelola tempat wisata akan terus digencarkan, seperti yang dilaksanakan di taman wisata wilayah Piyungan Bantul bebeberapa waktu lalu.

Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah mengatakan, pandemi COVID-19 yang melanda sejak setahun lalu telah mengubah paradigma masyarakat, di mana CHSE yang diantaranya meliputi faktor kesehatan, keamanan dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata.

"Pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif menuju 'quality tourism' (pariwisata berkualitas)," katanya.

Pariwisata berkualitas adalah paradigma baru, di mana majunya pariwisata tidak lagi diukur dari jumlah kunjungan yang banyak, namun diukur dari kualitas kunjungan dan pelayanan yang diberikan.

"Diharapkan 'quality tourism' ini berdampak kepada kita, juga membuat wisatawan menjadi lebih betah di destinasi, dan menjadikan lama tinggal lebih lamah dan belanja pun akan lebih banyak," katanya.