Peguyuban PKL Malioboro komitmen menuntaskan vaksinasi untuk pedagang

id vaksinasi,covid-19,malioboro,pkl

Peguyuban PKL Malioboro komitmen menuntaskan vaksinasi untuk pedagang

Ilustrasi - Wati, PKL Malioboro dengan masker dan pelindung di wajahnya menata pakaian dagangan di kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta, Senin (1/6/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

Yogyakarta (ANTARA) - Peguyuban pedagang kaki lima Malioboro Yogyakarta berkomitmen menuntaskan vaksinasi bagi seluruh pedagang yang menjadi anggota di masing-masing peguyuban sebagai upaya bersama memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pedagang dan wisatawan.

“Kalau di peguyuban kami, hanya ada kurang dari dua persen pedagang yang belum vaksin. Itu pun disebabkan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan,” kata Ketua Umum Paguyuban Pedagang Malioboro Ahmad Yani (Pemalni) Slamet Santosa di Yogyakarta, Jumat.

Dia mengatakan sekitar dua persen dari 450 pedagang anggota Pemalni yang belum divaksin tersebut mengalami kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menjalani vaksinasi, salah satunya tekanan darah tinggi.

“Mereka sudah datang saat vaksinasi massal untuk suntikan satu dan dua, tetapi karena tekanan darahnya tinggi, maka tidak bisa divaksin,” katanya.

Ia memastikan tidak ada satupun anggota Pemalni yang menolak vaksinasi COVID-19 karena seluruh pedagang sudah menyadari bahwa program vaksinasi sebagai upaya memberikan perlindungan kepada pedagang dari paparan virus corona jenis baru itu.

Pedagang yang belum divaksin diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatannya untuk kemudian diarahkan menjalani vaksinasi di puskesmas terdekat.

Terkait dengan wacana untuk memberlakukan kewajiban tes cepat antigen secara mandiri setiap dua hari sekali bagi pedagang yang menolak vaksinasi, lanjut Slamet, sudah mendapat persetujuan dari seluruh peguyuban dan komunitas di Malioboro.

“Sudah ada komitmen bersama untuk opsi itu. Jika ada pedagang yang tidak mau divaksin maka harus 'rapid test' (tes cepat) antigen dua hari sekali apabila tetap ingin berjualan di Malioboro,” katanya.

Slamet mengatakan komitmen tersebut bentuk kesepakatan bersama bahwa kesehatan tetap harus diutamakan sehingga pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan wisatawan yang datang pun aman.

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto mengatakan masih ada pedagang kaki lima di Malioboro yang belum menjalani vaksinasi COVID-19.

“Mereka kami arahkan untuk vaksinasi di puskesmas atau klinik terdekat. Pedagang dapat meminta surat pengantar di UPT. Kami akan arahkan ke puskesmas terdekat,” kata dia.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024