Yogyakarta (ANTARA) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjalani Pendataan Keluarga 2021 dan meminta seluruh warga yang tinggal di kota tersebut termasuk warga yang tinggal di indekos maupun asrama untuk ikut berpartisipasi dan selalu memberikan jawaban jujur kepada petugas pendata.
“Tidak boleh ada penolakan kepada petugas pendata yang datang. Warga harus bisa bersikap terbuka kepada petugas dan memberikan jawaban dengan sebenar-benarnya,” kata Haryadi usai menjalani Pendataan Keluarga 2021 di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, dengan memberikan jawaban yang benar dan jujur, masyarakat akan membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan terbaik untuk kebutuhan pembangunan keluarga di masa yang akan datang.
Oleh karenanya, lanjut Haryadi, seluruh warga harus berpartisipasi dalam program pendataan tersebut, termasuk anak kos atau mahasiswa rantau yang menyewa rumah kontrakan atau tinggal di asrama mahasiswa.
“Induk semang di tiap rumah kos bisa menyiapkan data yang dibutuhkan, begitu juga dengan pengelola asrama. Hal yang sama juga berlaku untuk pondok pesantren,” katanya.
Sesuai aturan yang berlaku, Pendataan Keluarga 2021 tersebut dilakukan berbasis domisili, sehingga warga yang sudah tinggal di Kota Yogyakarta minimal enam bulan bisa menjadi sasaran pendataan.
Sedangkan berdasarkan hasil pendataan keluarga yang dilakukan pada 2020 oleh kader KB maupun penyuluh KB di wilayah, jumlah keluarga yang menjadi sasaran Pendataan Keluarga 2021 di Kota Yogyakarta mencapai 97.242 keluarga.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta menyiapkan 706 kader untuk melakukan pendataan yang berlangsung sejak 1 April hingga 31 Mei.
“Rata-rata, setiap kader akan melakukan pendataan terhadap 138 keluarga. Saya optimistis, seluruh kader bisa menuntaskan pendataan di lapangan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta Edy Muhammad.
Pendataan akan dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah dengan menerapkan protokol kesehatan. Guna memudahkan dan mempercepat pendataan, petugas akan memanfaatkan pendataan melalui aplikasi di smartphone.
Pendataan akan dilakukan untuk tiga kategori, yaitu data kependudukan, status dan kepesertaan KB serta data pembangunan keluarga termasuk untuk memotret kondisi gizi anak sebagai bagian dari pendataan anak terindikasi stunting.
Berita Lainnya
Produksi film dokumenter "Harta Tahta Raisa", didukung keluarga Raisa
Rabu, 24 April 2024 12:11 Wib
Menteri PPPA bertemu keluarga RA Kartini diskusikan perempuan
Senin, 22 April 2024 20:44 Wib
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Ternyata di Yogyakarta ada tiga srikandi pendamping keluarga penyelamat stunting
Minggu, 21 April 2024 20:58 Wib
Keluarga SYL akan diperiksa soal penyidikan pencucian uang
Sabtu, 20 April 2024 21:04 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 272 keluarga dievakuasi
Rabu, 17 April 2024 15:32 Wib
Perjalanan wisata bersama keluarga dominasi libur Lebaran 2024
Selasa, 16 April 2024 17:50 Wib
Orang tua diminta maksimalkan pola pengasuhan saat libur Lebaran 2024
Kamis, 11 April 2024 14:14 Wib