Lapas Perempuan Wonosari Gunung Kidul diharap optimal bina tahanan

id Gunung Kidul,Lapas Perempuan IIB Wonosari,Bupati Gunung Kidul

Lapas Perempuan Wonosari Gunung Kidul diharap optimal bina tahanan

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meresmikan Lapas Perempuan Kelas IIB Wonosari (Foto ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Gunung Kidul di DIY menjadi satu dari beberapa daerah yang mampu memiliki lapas perempuan terpisah...

Gunung Kidul (ANTARA) - Bupati Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sunaryanta mengharapkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Wonosari mampu membuat kegiatan pembinaan bagi tahanan lebih optimal.

"Jumlah lapas perempuan di Indonesia terbilang masih sedikit. Gunung Kidul di DIY menjadi satu dari beberapa daerah yang mampu memiliki lapas perempuan terpisah. Kami berharap keberadaan lapas membuat kegiatan program binaan bagi tahanan perempuan lebih optimal, terutama mereka bisa memperbaiki diri dan bisa diterima oleh masyarakat lagi nantinya," kata Sunaryanta saat meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Wonosari di Gunung Kidul, Jumat.

Sebelumnya menempati Lapas Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta. Gedungnya berstatus pinjam-pakai sehingga dipindah ke Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: Disperindag DIY menggelar operasi pasar murah di Gunung Kidul

Ia meminta aparat penegak hukum melakukan upaya preventif lebih banyak agar masyarakat tidak terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran hukum. Sehingga kapasitas lapas yang ada saat ini pun tidak perlu ditambah lagi.

Ia juga berharap warga binaan yang ada saat ini menjalani masa tahanannya dengan baik serta mengikuti berbagai program binaan yang ada. Hal itu bisa membuat masa tahanan terasa lebih ringan.

"Mudah-mudahan juga mereka yang masih ada di sini bisa segera menyelesaikan masa tahanannya. Kami juga berdoa mudah-mudahan tidak bertambah lagi (warga binaan) di sini," katanya.

Baca juga: BPBD Gunung Kidul: Puluhan unit sistem peringatan dini longsor rusak

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Budi Argap Situngkir mengatakan usulan Lapas Perempuan DIY sebelumnya menempati Lapas Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta. Adapun gedungnya berstatus pinjam-pakai. Pada di 2019 lalu diusulkan pembangunan gedung lapas perempuan sendiri secara terpisah.

Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta yang berada di Wonosari memiliki daya tampung 250 warga binaan ini dibangun selama dua tahun. Adapun biaya yang dihabiskan untuk pembangunan mencapai Rp34,178 miliar.

"Kami berharap lapas perempuan ini mampu menyelesaikan persoalan pembinaan bagi tahanan perempuan supaya dapat diterima masyarakat kembali," katanya.