Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo, meresmikan Bangsal Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi di Padukuhan Bunder, Kelurahan Purwobinangun, Sleman, Senin, hasil bantuan program "Corporate Social Responsibility" (CSR) BPD DIY.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengucapkan terima kasih kepada BPD DIY yang telah peduli serta berpartisipasi dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten Sleman.
Ia berharap bangsal ini dapat semakin meningkatkan dinamika pertanian dan perekonomian di Kabupaten Sleman, terlebih di saat pandemi seperti saat ini.
"Titik Kumpul Sayur ini akan memberikan kesempatan bertemunya petani dengan pengecer maupun pedagang besar sayuran. Pada saat ini tercatat anggota Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi cukup banyak, yakni mencapai 250 orang," katanya.
Menurut dia, kegiatan pemberian CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) seperti ini harus terus digiatkan lagi ke depannya. Sebab TJSP seperti ini akan memberikan keuntungan pada kedua belah pihak.
"Masyarakat tentu diuntungkan dengan pemberian CSR ini, namun di samping itu CSR juga sangat penting untuk menguatkan citra dan nilai perusahaan di mata publik," katanya.
Direktur Utama PT. Bank BPD DIY Santoso Rohmad juga menyatakan hal serupa. Pihaknya berkomitmen untuk tidak semata-mata memikirkan keuntungan perusahaan saja, namun juga berbagi dengan masyarakat melalui program CSR.
"Salah satunya dengan diserahkannya CSR berupa Bangsal Titik Kumpul Sayur Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi," katanya.
Ia berharap dengan adanya bangsal ini, petani akan dapat menjual produknya secara kolektif sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan keuntungan bagi petani itu sendiri.
Melalui bangsal titik kumpul ini pula menurutnya para petani akan bisa mendapatkan kepastian kualitas hasil pertanian, kepastian produk terjual, kepastian pembayaran, dan kepastian dalam membayar angsuran.
"Kepastian ini sangat penting. Karena petani bisa berdaya jika bersatu dan mendapat dukungan dari bank," katanya.
Diharapkan juga petani dapat lebih inovatif dan tidak berhenti pada usaha dengan skala kecil saja.
"Petani dapat menjual produk pertaniannya dengan nilai lebih, seperti dengan membuat sentra wisata produk pertanian atau lainnya," katanya.
Berita Lainnya
Petani muda se-Indonesia kumpul di Yogyakarta belajar buat korporasi mandiri untuk ekspor
Kamis, 10 Agustus 2023 20:28 Wib
"Kumpul Bocah" di TWC Keraton Ratu Boko naikkan kunjungan wisatawan
Sabtu, 1 Juli 2023 18:47 Wib
TWC menghadirkan liburan seru "Kumpul Bocah" di taman wisata candi
Minggu, 25 Juni 2023 13:10 Wib
Sleman produksi cabai 11.406 ton pada 2022
Rabu, 1 Maret 2023 22:40 Wib
Kampung Tangguh Bencana Yogyakarta miliki jalur evakuasii
Rabu, 2 November 2022 18:14 Wib
Enam tahun kumpul bersama, akhirnya Kirsten Dunst dan Jesse Plemons nikah
Sabtu, 9 Juli 2022 11:55 Wib
Kumpul keluarga, Marinir AS bertugas di Bandara Kabul
Senin, 4 Oktober 2021 8:05 Wib
Daerah Istimewa Yogyakarta memperketat pengawasan tempat kumpul anak muda
Kamis, 24 September 2020 11:44 Wib