Yogyakarta (ANTARA) - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mendorong pemerintah mengintensifkan penyerapan beras dalam negeri untuk meningkatkan semangat petani bertanam padi.
"Disarankan pemerintah agar meningkatkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri secara intensif," kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso dalam webinar Kebijakan Pembangunan Pertanian Seri 1: Problematika dan Kebijakan Impor Beras di Yogyakarta, Rabu.
Sutarto juga berharap pemerintah meninjau kembali rencana impor beras untuk membantu petani agar harga wajar dapat diterima petani sehingga petani akan tetap bergairah untuk bertanam padi.
Ia menilai keputusan pemerintah mempersiapkan impor beras saat panen raya kurang tepat karena secara psikologis akan berdampak pada pasar beras dalam negeri.
"Harga gabah dan beras akan tertekan dan cenderung akan turun terus," kata dia.
Ia memandang perberasan nasional perlu dilakukan secara komprehensif mulai dari hulu sampai hilir dengan menetapkan kebijakan yang sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku.
Peninjauan kembali terhadap berbagai peraturan menteri perlu dilakukan antara lain harga eceran tertinggi beras, harga pembelian pemerintah dan pelaksanaan bantuan sosial nontunai.
"Perlu revitalisasi penggilingan padi kecil untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi hasil serta efisiensi. Lalu, penyusunan sistem logistik nasional dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pangan," kata mantan Dirut Perum Bulog ini.
Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Prof Y. Andi Trisyono menyebutkan dalam 10 tahun terakhir angka produktivitas padi nasional cenderung stagnan atau landai sedangkan jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ia menilai apabila kondisi tersebut terus berlangsung maka dikhawatirkan suatu saat Indonesia akan mengalami defisit beras.
"Misalnya saat ini surplus, tetapi di suatu titik akan mengalami minus," kata dia.
Menurut dia, ada tiga pendekatan yang bisa digunakan untuk menutup kesenjangan antara ketiga hal itu yakni ekstensifikasi, diversifikasi pangan, serta intensifikasi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian UGM Jamhari mengatakan pemerintah perlu menyiapkan penduduk Indonesia untuk mengonsumsi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. "Selain itu juga perlu edukasi yang juga diiringi dengan inovasi di bidang pengolahan pangan," kata dia.
Berita Lainnya
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Harga gabah di tingkat petani turun jadi Rp7.100/kg
Jumat, 1 Maret 2024 3:36 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul mendorong optimalisasi lahan pekarangan
Selasa, 27 Februari 2024 0:56 Wib